Seorang wanita bernama Kurniawati (32) mengaku menjadi korban penjambretan di Jalan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada Kamis (3/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Para pelaku menggunakan pisau saat melakukan aksinya.
Melalui sambungan telepon, Kurniawati yang akrab disapa Nia menjelaskan, aksi penjambretan itu bermula ketika dirinya hendak pulang usai membeli makanan untuk anaknya. Tepatnya di depan TK Negeri Pembina, Nia yang sedang melajukan sepeda motornya dengan pelan, tiba-tiba dipepet pelaku yang berjumlah dua orang.
Pelaku tiba-tiba menodongkan pisau ke arahnya kemudian merampas ponselnya. Pelaku juga bahkan sempat berupaya merampas dompet.
Namun, Nia melakukan perlawanan dengan cara menendang motor pelaku. Dengan begitu, hanya ponselnya saja yang berhasil dirampas oleh pelaku.
“Di situ kan gelap, gak ada penerangan, terus tiba-tiba ada yang mepet dari pinggir nodongin pisau terus ngejambret handphone dan sempet juga mau ambil dompet, cuma saya tendang motornya pelaku dan sempat oleng juga, tapi nggak sampai jatuh. HP keambil (pelaku) tapi dompet enggak,” katanya saat berbincang, Jumat (4/11).
Dari penglihatannya sepintas, sambung Nia, pelaku yang mengendarai motor mempunyai ciri fisik bertubuh besar sedangkan pelaku yang menodongkan pisau memiliki perawakan sedang atau tak terlalu besar.
Ketika beraksi, pelaku tak mengenakan helm dan masker. Dia mengaku tak terlalu jelas melihat ciri fisik lain dari pelaku karena di lokasi kejadian minim penerangan jalan.
“Pakai motor matic Beat warna putih biru. Gak pakai masker sama helm, cuma pakai topi aja,” ucap dia.
Nia memastikan, dirinya tak mengalami luka akibat kejadian tersebut. Hingga kini, dia mengatakan belum membuat laporan ke polisi karena masih trauma. Namun, aparat kepolisian sudah menghubunginya untuk segera membuat laporan.
“Sudah sempat dikontak (sama polisi) dan suruh laporan, cuma masih belum berani keluar. Saya posisinya sendiri dan enggak ada suami, jadi enggak ada pendamping,” kata dia.
Terpisah, Kapolsek Coblong, Kompol Nanang Sukmajaya mengaku belum menerima informasi mengenai adanya kasus itu. Dia mengaku bakal mengecek terlebih dahulu ada atau tidaknya laporan polisi (LP) mengenai kasus itu.
“Belum dapat info, nanti saya cek apakah buat LP atau tidak,” kata dia.