Sebuah video viral memperlihatkan sejumlah orang yang tidak diketahui identitasnya terlihat merusak atribut berlambang PDIP . Dalam video, tampak umbul-umbul PDI Perjuangan yang berada di kawasan Badran, Tegalrejo, Kota Yogyakarta dicopoti sejumlah orang, Minggu (8/1/2022).
Situasi lalu lintas sempat tersendat dengan aksi kelompok orang yang mencopoti umbul-umbul PDIP tersebut. Terlihat aparat sempat menghalau orang tersebut agar menghentikan aksinya dan mencoba mengatur lalu lintas di sana.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, RB Dwi Wahyu mengatakan bahwa PDI Perjuangan sendiri setelah bertemu langsung dengan PPP kali ini. Pertemuan antara kedua belah pihak partai yang digelar tersebut dengan maksud membuat kesepakatan akan saling menjaga situasi kondusif.
“Sebelumnya dari pengurus PPP audiensi di DPT PDI Perjuangan dengan kesepakatan bagaimana menciptakan suasana kondusif karena di hari Minggu ini ada Harlah. Ya menurut saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa,” tandas Dwi saat dihubungi oleh Tim Tugu Jogja, Minggu (8/1/2022).
Menurut dia, memasuki tahun politik 2023 kali ini menjelang Pilpres 2024 sudah seharusnya tiap pihak menjaga situasi kondusif. Bahkan setiap persoalan menurut dia harus dikomunikasikan tak cuma sekedar pertemuan petinggi partai saja tapi sampai ke tingkat bawah.
“Konflik yang selama ini PDI identik dengan PPP harus segera terkonsolidasi dengan komunikasi tidak hanya di tingkat elit tapi komunikasi sampai kepada tingkatan grassroot. Kalau komunikasi hanya di tingkat elit, grassroot tidak nyambung, pasti akan terjadi hal yang tidak inginkan,” katanya.
Terkait dengan persoalan pencopotan umbul-umbul PDI P yang terjadi sore ini, pihaknya menyebut bahwa partai tidak akan terlalu memperpanjang masalah. Mengingat saat ini fokus utama mereka adalah menangkap suara masyarakat dalam maju i8 Pilpres 2024.
“Kita sudah punya kesepakatan dengan PPP untuk update segala sesuatu yang terjadi. Saya sudah komunikasi dengan pak Yasid (Ketua DPW PPP DIY Muhammad Yazid) bahwa kuncinya komunikasi terus menerus. Cuma menurut saya di tingkat grassroot belum optimal. Maka ke depan mari PDI dan PPP saling komunikasi sampai ke tingkat grassroot,” ajaknya.
“Capek (mengurus setiap masalah). Harus kita pahami kedua belah pihak PPP dan PDI kita (tujuannya) mau meraih suara, simpati masyarakat. Kalau kita mau urus konflik nggak mutu dalam tanda petik begitu kita akan capek. Harus dipahamkan di masyarakat bahwa konflik ini tidak ada gunanya,” ungkapnya.