Korban tewas akibat gempa di Turki meningkat menjadi 45.089. Hal itu berdasarkan data terbaru Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) pada Rabu (1/3). Sementara korban luka mencapai 108.000 orang di Turki.
Sedangkan bangunan yang rusak, tercatat ada lebih dari 160.000 bangunan dan 520.000 apartemen rusak parah. Kerusakan itu merupakan yang terburuk dalam sejarah modern di Turki.
“Sekitar dua juta orang tercatat telah melarikan diri dan telah dilanda lebih dari 11.000 gempa susulan sejak gempa awal,” kata AFAD dikutip dari Reuters.
Turki diguncang gempa 7,8 magnitudo pada Senin (6/2). Gempa berpusat di Provinsi Osmaniye. Gempa itu merupakan yang terparah sejak 100 tahun terkahir.
Pemerintah bersama negara sahabat telah memasang lebih dari 350.000 tenda di 332 tempat di seluruh wilayah. Selain itu didirikan perumahan kontainer di 162 tempat.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, WHO akan terus mendukung Ankara selama masa pemulihan usai gempa.
“Turki sudah melakukan yang terbaik tetapi masih membutuhkan dukungan internasional untuk membantu para korban,” kata Tedros.