“Angka ini akan terus meningkat menjadi lebih dari Rp 1.500 triliun dari 450 juta transaksi di akhir tahun ini,” kata Deputi Gubernur BI Doni Primato Joewono dalam Rapat Dewan Gubernur BI secara virtual, Kamis (17/11).
Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong transaksi BI FAST, baik dari segi volume maupun nominal. Salah satu langkah yang akan dilakukan bank sentral dalam mendorong transaksi BI FAST adalah dengan membuka gelombang kelima pendaftaran peserta BI FAST pada akhir tahun ini.
Menurut dia, ada 29 peserta baru yang akan berpartisipasi pada gelombang kelima, sehingga total peserta BI FAST akan mencapai 106 peserta. Total tersebut sudah mencapai 87 persen dari pangsa pasar keuangan di Indonesia.
BI juga akan membuka pendaftaran peserta BI FAST gelombang keenam yang dikhususkan untuk lembaga selain bank. Meski begitu, sampai saat ini sudah terdapat sekitar dua sampai tiga lembaga selain bank yang sudah siap secara teknologi untuk berpartisipasi dalam gelombang keenam.
Selain penambahan peserta, sambungnya, BI akan berfokus kepada perluasan fitur BI FAST saat ini, seperti transfer kredit, debit langsung (direct debit) serta perluasan kanal.
“Sementara itu untuk kebijakan harga (pricing) layanan akan kami tinjau terus,” pungkas Doni.
