Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed , akan menggelar rapat bulanan pada 21-22 Maret 2023. Sejumlah ekonom memproyeksi suku bunga akan acuan The Fed atau Fed Fund Rate akan kembali naik di bulan ini.
Sinyal kenaikan terlihat dari indikasi laju inflasi AS yang masih tinggi, sebesar 6,4 persen di Februari 2023, lebih tinggi dari proyeksi ekonom global. Dikutip dari analisis Pintu Academy, sinyal kenaikan suku bunga The Fed akan berimbas ke saham dan aset kripto .
“Dalam beberapa waktu mendatang, aset kripto, khususnya Bitcoin (BTC), masih akan mengalami sideways (penurunan harga) di rentang USD 21.000 – USD 25.000,” ujar Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin dalam keterangannya, Jumat (3/3).
Dia melanjutkan, harga aset kripto BTC juga dipengaruhi oleh berbagai kemungkinan lainnya, seperti perlambatan ekonomi yang akan terjadi secara hard landing hingga kenaikan suku bunga The Fed yang dinilai akan lebih tinggi. Dalam rapat bulan lalu, The Fed memutuskan untuk mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), yang sebenarnya jauh lebih rendah dari sebelumnya yang bisa 50 atau 75 bps.
“Saat ini penting untuk mengumpulkan berbagai data pendukung untuk melakukan analisis dapat menentukan arah strategi investasi ke depan. Seperti data makroekonomi meliputi suku bunga dan adanya ancaman perlambatan ekonomi tentu akan memengaruhi secara langsung pergerakan harga aset kripto,” jelasnya.
Berdasarkan data CoinMarketCap, Jumat (3/3) pukul 12.30 WIB, harga Bitcoin USD 23.425 atau turun 0,85 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara Ethereum USD 1.642 atau turun 0,98 persen dibandingkan hari sebelumnya.
“Penurunan harga saat ini merupakan bagian dari siklus market kripto, yang pasti pemanfaatan teknologi blockchain tidak hanya terbatas pada Bitcoin saja, namun cakupannya sangat luas. Pertumbuhannya masih awal dan akan tumbuh sangat besar,” tutupnya.
