Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menanggapi kasus yang menjerat anak Pejabat Pajak berinisial, MDS, yang kerap memerkan gaya hidup mewah.
Hal itu dianggap menghilangkan rasa kepercayaan publik terhadap integritas dan menciptakan reputasi negatif seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dirinya mengatakan akan terus melakukan langkah konsisten untuk menjaga integritas seluruh jajaran Kementerian Keuangan dengan menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas.
“Kepercayaan publik adalah hal esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan tidak boleh dikompromikan oleh seluruh jajaran Kemenkeu,” tambah dia.
Tak hanya itu, ia juga mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan MDS, dan mendukung penanganan hukum oleh penegak hukum.
Sebelumnya, viral kasus penganiayaan yang dilakukan seorang MDS di Kompleks Grand Permata, Cluster Boulevard, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia menyebut, pelaku telah ditangkap dan ditahan.
“Tersangka MDS telah ditahan,” ujar Ade dalam keterangannya, Rabu (22/2).
Kasus ini mencuat di media soal dengan isu anak pejabat pajak yang pamer harta kekayaan berupa motor dan mobil mewah. Tak hanya itu, menurut akun @ruhulmaani, anak pejabat eselon II kantor pajak tersebut juga diduga melakukan penganiayaan.
“Bapaknya, pejabat eselon II Kantor Pajak. Anaknya, pamer motor dan mobil mewah. Bapaknya, berusaha ngumpet dari sorotan media. Biar publik gak penasaran duitnya dari mana. Anaknya, malah pamer di media kasih kabar kepada dunia bahwa bapaknya orang kaya,” tulisnya.
“Namanya, Mario Dandy Satrio. Anak Pejabat Eselon II DJP. Telah melakukan tindak pidana penculikan dan penganiayaan. Mungkin dia merasa kaya, bisa bayar pengacara, lalu merasa berhak hajar anak orang suka-suka,” sambungnya.