Dikutip dari buku Memahami Sejarah Konflik Aceh karya Mr. S.M. Amin, (2014) dijelaskan bahwa menurut beberapa catatan Aceh merupakan tempat pertama masuknya berbagai agama yang ada di Indonesia. Pada abad ke-7 para pedagang India memperkenalkan agama Hindu dan Budha. Namun peran Aceh menonjol sejalan dengan masuk dan berkembangnya agama islam di daerah ini, yang diperkenalkan oleh pedagang Gujarat dari jajaran Arab menjelang abad ke-9.
Menurut catatan sejarah , Aceh adalah tempat pertama masuknya agama Islam di Indonesia dan sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai. Kerajaan yang dibangun oleh Sultan Ali Mughayatsyah dengan ibukotanya di Bandar Aceh Darussalam (Banda Aceh sekarang) lambat laun bertambah luas wilayahnya yang meliputi sebagian besar pantai Barat dan Timur Sumatra hingga ke Semenanjung Malaka. Kehadiran daerah ini semakin bertambah kokoh dengan terbentuknya Kesultanan Aceh yang mempersatukan seluruh kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di daerah itu.
Dikutip dari situs resmi Provinsi Aceh dijelaskan bahwa Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaannya pada permulaan abad ke-17, dimana sultan yang memimpin adalah Sultan Iskandar Muda. Dimana pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pengaruh agama Islam dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat Aceh sangat kuat.
Bahkan dalam menjalankan kehidupan masyarakat Aceh berpedoman pada syariat-syariat Islam, misalnya mengenai hukum yang digunakan dan beberapa hal lainnya. Bahkan hal tersebut masih berlangsung hingga saat ini tidak heran jika Aceh dijuluki sebagai provinsi istimewa atau Seuramoe Mekkah atau serambi Mekkah.
Setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tahun 1949 Keresidenan Aceh dikeluarkan dari Provinsi Sumatera Utara dan menjadi provinsi sendiri. Teungku Muhammad Daud Beureueh adalah gubernur pertama yang menjabat di Provinsi Aceh. Namun pada tahun 1950 Provinsi Aceh kembali berubah ke keresidenan yang akhirnya hal tersebut menimbulkan gejolak politik. Dimana pemimpin dan rakyat Aceh, dan pada akhirnya tahun 1956 Aceh kembali berubah menjadi provinsi.
Demikian adalah pembahasan mengenai sejarah Aceh yang merupakan wilayah Indonesia yang berada di ujung barat. (WWN)