Papua beberapa hari ini kembali bergejolak. Teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB ) Papua membuat warga di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang mengungsi ke Jayapura, Papua.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya sudah menangani pengungsi. Pengungsi ditampung di balai milik Kementerian Sosial.
“Karena dia tersebar, rata-rata dia juga bukan orang Papua, jadi rata-rata mereka dari luar, mereka di keluarganya, tapi kita siapkan sudah kalau seandainya, kemarin kalau enggak salah tiga pesawat [tapi] bukan dari TNI, ke Jayapura,” kata Risma di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/1).
Risma mengatakan, jika warga ingin dipulangkan ke kampungnya masing-masing akan diatur. Namun jika memilih mengungsi, Kemensos akan membantu.
Meski demikian, Risma mengakui sulit untuk mengumpulkan para pengungsi. Sebab, sebagian besar mereka bukan penduduk asli Papua.
“Jangan dibayangin kayak Cianjur. Karena dia kemudian nyebar ke mana-mana. Memang sebagian, rata-rata sebagian besar, hampir semua bukan penduduk asli Papua,” ungkapnya.
“Iya, kita kesulitan untuk ngontrol, tapi kita sudah siapkan itu sewaktu-waktu dibutuhkan, itu enggak sekali, kok. Jadi malam jam 12 ada mereka perang antar suku kami langsung kirim ke sana, ada di Nabire, di mana-mana,” lanjutnya.
Risma belum bisa memastikan berapa jumlah pengungsi yang ada saat ini. Sebab, sebagian dari mereka ada yang memilih kembali ke daerah asal masing-masing.
“Aku lupa, karena dia datang ke Jayapura terus pisah, ada yang kembali ke daerah masing-masing. Tapi kita punya datanya,” pungkasnya.
Bupati Pegunungan Bintang Spey Bidana mengakui teror KKB mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah dan juga aktivitas perkantoran.
Sebelumnya, KKB melakukan pembakaran sekolah dan Kantor Dukcapil Pegunungan Bintang. Sebelumnya, KKB menembak 6 orang tukang ojek dan tiga dia antaranya tewas tertembak dan dianiaya.