27.3 C
Jakarta
Rabu, Mei 31, 2023

Profil & LHKPN Wakil Ketua DPRD Jatim yang Terjerat OTT KPK

Sahat Tua Simandjuntak terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK. Dia ditangkap dalam operasi senyap pada Rabu (14/12) malam. Saat ini, ia tengah diperiksa secara intensif oleh tim KPK.
Sahat ialah Wakil Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim). Politikus Golkar itu juga menjabat posisi strategis di kepengurusan partai. Dikutip dari laman KPU Pusat, berdasarkan SK tertanggal 16 Juni 2022, Sahat merupakan Sekretaris Golkar Jatim.
Karier politik Sahat banyak berkutat di legislatif. Pada 2009-2014, dia merupakan anggota DPRD Jatim yang membidangi Komisi A soal pemerintahan.
Dia kembali terpilih dalam pemilu legislatif untuk periode 2014-2019. Karier politiknya mulai naik saat pada kurun waktu tersebut ditunjuk sebagai ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim.
Dia terpilih kembali dalam posisi tersebut usai menang perolehan suara anggota legislatif dari Dapil 9 Jatim meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi. Dia meraih suara 52.910. Kemudian dia terpilih menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Jatim pada September 2019 hingga saat ini.
Sahat juga dikenal menggeluti olahraga beladiri. Dikutip dari laman DPRD Provinsi Jatim, Sahat pernah mendapat kehormatan dari Pengurus Besar Institute Ju – Jitsu Indonesia (IJI- PBJI). Dia menerima sabuk kehormatan IJI Provinsi Jatim, yang disematkan langsung oleh Dewan Guru Besar IJI – PBJI Heru Winoto.
Saat itu, penyematan disaksikan oleh Ketua Umum IJI – PBJI Pusat Kolonel CKM Wijoyo Hadi, Sekjen IJI – PBJI Pusat Dr Dedi Triharyanto, Ketum IJI – PBJI Provinsi Jatim Dr Taufiqurahman dan Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil serta Rektor UWP Budi Endarto.
Dalam laman e-LHKPN KPK, Sahat tercatat dua kali melaporkan harta kekayaannya. Pertama, pada Maret 2019 dalam format calon anggota DPRD dengan nilai kekayaan Rp 9.310.000.000.
Kedua ,pada Maret 2021 untuk laporan tahun 2020 dalam jabatan Wakil Ketua DPRD Jatim. Dalam laporan keduanya ini, harta Sahat naik menjadi Rp 10.700.966.004.
Berikut rinciannya:
Tanah dan bangunan: tiga bidang tanah dan bangunan di Surabaya dan Jakarta Timur dengan nilai Rp 7.475.000.000;
Alat transportasi dan mesin: Toyota Vellfire 2015; Toyota Voxy 2018; Mercedes Benz E 250 2016, dengan nilai total Rp 1.730.000.000;
Kas dan setara kas: Rp 1.495.966.004
Total: Rp 10.700.966.004
Sahat terjaring OTT pada Rabu (14/12) malam. Plt juru bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan operasi tangkap tangan tersebut terkait dugaan tindak pidana suap pengurusan alokasi dana hibah.
Ali belum membeberkan lebih jauh soal konstruksi perkaranya. Ia hanya mengatakan bahwa dana hibah itu bersumber dari APBD Jatim.
“Terkait dugaan tindak pidana korupsi suap pengurusan alokasi dana hibah bersumber dari APBD Jatim,” kata Ali.
KPK menangkap 4 orang dalam operasi ini. Selain Sahat, ada juga 3 orang dari staf ahli DPRD dan swasta yang turut diamankan.
KPK juga mengamankan uang dalam OTT ini. Namun nominalnya belum dibeberkan. Uang tersebut masih dalam proses pengembangan.
Belum ada pernyataan dari Sahat Tua maupun Golkar terkait operasi KPK ini. KPK punya waktu 1×24 jam untuk menentukan status 4 orang yang ditangkap apakah naik penyidikan dan jadi tersangka atau tidak. Saat ini, Sahat dkk masih berstatus sebagai terperiksa.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles