Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan yang paling bahagia di tengah era suku bunga tinggi saat ini adalah sektor perbankan. Kabar itu menjadi berita yang paling dibaca sepanjang Senin (9/1).
Selain itu, juga ada artikel mengenai sebanyak 63 negara terlilit utang tinggi di tengah gejolak ekonomi global yang kini kedainya menjamur di mana-mana. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, bankir menari-nari di atas penderitaan semua orang. Pasalnya, suku bunga yang tinggi tentu akan turut mengerek suku bunga kredit perbankan.
“Selama ibu masih bisa mengelola dan menstabilkan ekonomi, interest rate naik, it's fine with us, Ibu. Gitu kan?” imbuhnya.
Meski begitu, Menkeu mengungkapkan, kenaikan suku bunga tidak otomatis menaikkan suku bunga perbankan. Sebab, secara keseluruhan, suku bunga yang tinggi akan berdampak terhadap kegiatan ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut lebih dari 63 negara di dunia terlilit utang. Hal tersebut tentu perlu diwaspadai, sebab tahun 2023 diproyeksi akan gelap.
“Di dalam statistik lebih dari 63 negara di dunia yang dalam kondisi utangnya mendekati atau sudah tidak sustainable,” kata Sri Mulyani dalam acara CEO Banking Forum, Senin (9/1).
Bendahara negara tersebut mengungkapkan, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) sudah memproyeksi sepertiga negara di dunia akan mengalami resesi di tahun 2023.
Lebih lanjut, dia membeberkan hasil diskusinya dengan Bank Sentral India mengenai kondisi negara di kawasan Asia Selatan. Menurut dia, seluruh negara di sekitar Asia Selatan tengah mengalami kondisi stress debt.