Sejarah mengenai Depo Pertamina Plumpang yang mengalami kebakaran menjadi berita paling populer di kumparanBisnis sepanjang Sabtu (4/3).
Selain itu, berita mengenai permintaan maaf Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.
Sejarah Depo Plumpang yang Kebakaran
Mengutip situs Pertamina, sejarah Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Pertamina Plumpang beroperasi sejak 1974. Pembangunannya dimulai beberapa tahun sebelumnya.
Pertama kali dibangun, depo tersebut memiliki kapasitas tangki timbun 291.889 Kiloliter. Depo Pertamina Plumpang ini merupakan terminal paling penting di Indonesia. Sebab terminal itu memasok sekitar 20 persen kebutuhan BBM di Indonesia.
Thruput BBM rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek. Wilayah distribusi paling utama mencakup Jabodetabek. Rata-rata harian BBM yang dipasok dari Depo Pertamina Plumpang mencapai 16.504 kiloliter.
Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
Berdasarkan catatan kumparan, kebakaran besar yang terjadi semalam adalah yang kedua kali di Depo Pertamina Plumpang. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada Minggu, 18 Januari 2009.
Saat itu kebakaran diduga diakibatkan oleh percikan api yang muncul dari gesekan alat pengambil sampel BBM dan slot ukur. Kepala Badan Reserse Mabes Polri saat itu, Jenderal Susno Duaji, menyebut kebakaran besar itu terjadi karena faktor kelalaian manusia.
Sampel BBM biasanya diambil setiap hari pukul 05.00 WIB. Saat kejadian, sekitar pukul 18.00 WIB, tangki nomor 24 sedang menerima aliran BBM dari kapal tanker “Raising Star” yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok yang berjarak sekitar 5 km dari sana.
Dirut Pertamina Minta Maaf
PT Pertamina (Persero) gerak cepat tangani kejadian kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) sekitar pukul 20.10 WIB. Kobaran api sempat memicu kepanikan, apalagi permukiman padat penduduk berhimpit dengan Terminal BBM tersebut.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan pihak terkait untuk terus bergerak dengan prioritaskan pemadaman dan evaluasi warga di sekitar lokasi. Pertamina juga membentuk tim gabungan untuk menginvestigasi penyebab kejadian.
“Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak. Kami turut prihatin dan permohonan maaf atas kejadian ini. Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang,” ungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/3) dini hari.