26.6 C
Jakarta
Jumat, Maret 24, 2023

Populer: Jumlah Penduduk India Salip China; Penjelasan Mendag MinyaKita Langka

India berhasil menyalip China sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Kabar tersebut menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Sabtu (28/1).
Kabar lainnya yang juga banyak menyita perhatian publik adalah penjelasan Mendag Zulkifli Hasan soal langkanya peredaran MinyaKita. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:
Populasi India Salip China
Usai China tercatat sebagai negara dengan penduduk terbanyak selama seabad, kini posisi itu disalip India. Program-program penurunan jumlah penduduk China sukses dijalankan, termasuk yang dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM).
China menjadi negara dengan penduduk terbanyak di dunia seiring PBB melakukan pencatatan populasi sejak 1950. Meskipun China sudah melakukan sensus penduduk dan jadi populasi terbesar sejak 1930.
Biro Statistik Nasional China (National Bureau of Statistics of China/NBS) merilis jumlah penduduk negara itu per Desember 2022, sebanyak 1.411.750.000 jiwa atau berkurang hampir sejuta orang.
“Populasi mencapai sekitar 1.411.750.000 pada akhir tahun 2022 — penurunan 850.000 dari akhir tahun sebelumnya,” demikian pernyataan NBS, dikutip dari AFP Jumat (27/1).
Saat jumlah penduduk China menurun, penduduk India justru bertambah. World Population Review (WPR) memproyeksikan jumlah penduduk India per Desember 2022 tercatat sebanyak 1,417 miliar.
Jumlah penduduk China yang menurun ditunjukkan dengan angka kelahiran yang lebih rendah dari angka kematian. “Jumlah kelahiran adalah 9,56 juta, sementara jumlah kematian adalah 10,41 juta,” imbuh NBS.
Penurunan jumlah penduduk di China lebih cepat dibanding India. Pertumbuhan jumlah penduduk China sebesar 2 persen sejak 1973, turun jadi 1,1 persen sejak 1983. Sedangkan pertumbuhan penduduk India masih 2 persen per tahun.
Kebijakan yang mengizinkan hanya 1 anak di China berjalan efektif, meski hal itu dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM). Sementara kualitas hidup masyarakat di India semakin meningkat, menurunkan angka kematian dan menaikkan jumlah penduduk.
Penjelasan Mendag Soal Minyakita Langka
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) angkat suara terkait kabar minyak goreng, Minyakita yang habis di pasaran, sehingga harganya melambung mencapai Rp 16.000 per liter.
Padahal harga Minyakita dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, Rp 14.000 per liter.
Zulhas menyampaikan, harganya sebenarnya tidak naik, tapi saat ini menjadi favorit pilihan masyarakat dan tersedia di mana-mana, baik di pasar maupun ritel modern. Sehingga, bukan pasokannya yang berkurang.
“Semua orang sekarang ambilnya Minyakita, jadi di pasar berkurang. Bukan suplainya berkurang, hanya saja barangnya laris. Penjualnya juga jadi lebih banyak,” jelas Zulhas dalam keterangannya di di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/1).
“Sehingga setelah dikemas bagus, semua orang beli itu. Sekarang kebutuhannya semua orang beli itu (Minyakita),” lanjut dia.
Namun demikian, Mendag menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menambah pasokan Minyakita.
“Kita akan terus menambah pasokan. Sekarang Domestic Market Obligation (DMO)-nya sudah kita turunkan menjadi 1:6 dari sebelumnya 1:9. Artinya, kalau untuk kebutuhan dalam negeri 1, ekspornya 6. Dengan begitu, mudah-mudahan pasokan akan bertambah,” katanya.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles