Tepat 9 tahun berlalu, netizen kembali mengenang momen kala Yogyakarta diguyur hujan abu tepat pada tanggal 14 Februari 2014. Sejumlah momen foto Yogyakarta diguyur hujan abu setebal kira-kira 4 hingga 5 sentimeter tersebut kembali dibagikan di media sosial pada Selasa (14/2/2023). Tak sedikit yang mengingat dan menyebut momen kala itu sebagai hari Valentine kelabu.
Sehari sebelumnya, letusan dahsyat mengguncang Gunung Kelud yang terletak di Jawa Timur pada 13 Februari 2014. Letusan yang terjadi pada malam hari tersebut suara dentumannya dikabarkan sampai terdengar hingga Yogyakarta.
Tak hanya dentuman saja, abu vulkanik dampak erupsi Gunung Kelud juga menyelimuti langit di sejumlah provinsi salah satunya di Yogyakarta tepatnya kabupaten Sleman dan Kulon Progo. Tepat di pagi harinya pada tanggal 14 Februari 2014, suasana di pagi Yogyakarta bahkan masih tampak gelap seolah masih malam. Padahal saat itu hujan abu yang tebal membuat terangnya langit pagi tertutup.
Tak cuma membuat gelap, abu vulkanik juga membuat jalan licin sehingga melumpuhkan aktivitas di sejumlah kota. Aktivitas sekolah dan perkuliahan sampai dengan berdagang pun libur kala itu mengingat tebalnya abu yang mengguyur Yogyakarta.
“Pagi ini 9 tahun lalu. Valentine kelabu, hujan abu erupsi Kelud,” tulis @wrbhakti.
“suara letusannya pun terdengar mlm sebelumnya jam 11an,” tulis @widdodo15.
“9 tahun lalu, kirain masih malem ternyata udah jam 6 pagi. Gelap gulita karna abu letusan gunung kelud 14 Februari 2014 . Abu tebal menyelimuti. #gunungkelud,” tulis @puspitaronaa.
“Sampe solo-klaten-jogja kak. Bner” tebel bgt abunya. Pdhl udh siap mau brgkat sekolah, tapi trs diliburkan,” ungkap @aldilannr.
Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, dampak erupsi Gunung Kelud saat itu, dari catatan BNPB jumlah pengungsi di hari pertama pasca erupsi mencapai 76.388 jiwa. Dan 12.304 rumah rusak dikabarkan rusak atap hingga roboh akibat tak mampu menahan pasir menurut laporan Pemprov Jawa Timur.
Kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, abu dan pasir pada lapisan 1.500 meter terbawa ke arah timur laut. Sementara, abu dan pasir pada lapisan 5.000 dan 9.000 meter beterbangan ke arah barat.