30.2 C
Jakarta
Selasa, Maret 28, 2023

Minyak Mentah Masih Tinggi, Pemerintah Belum Mau Turunkan Harga Pertalite

Pemerintah belum ada rencana menurunkan harga BBM bersubsidi Pertalite dalam waktu dekat. Hal itu salah satunya karena harga minyak mentah dunia saat ini masih tinggi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji, mengatakan harga minyak mentah yang masih mahal itu menyebabkan harga keekonomian Pertalite juga masih lebih tinggi dari harga yang dipatok pemerintah sebesar Rp 10.000 per liter.
Padahal, saat ini harga minyak mentah dunia sudah di bawah USD 100 per barel. Per Jumat (27/1), minyak Brent berada di harga USD 86,66 per barel, dan West Texas Intermediate (WTI) AS USD 79,68 per barel.
Selain itu, kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sudah semakin melandai. Hal ini menyebabkan beban impor minyak dan BBM pemerintah juga semakin menurun. Nilai tukar rupiah hari ini sebesar Rp 14.960 per dolar AS.
“Kita akan evaluasi memang harga minyaknya turun betul, tapi kami lihat harga minyak naik lagi sekarang, jadi kita belum ubah karena kondisinya harga keekonomian masih di atas harga Pertalite saat ini yang disubsidi,” kata Tutuka saat konferensi pers, Senin (30/1).
Tutuka menuturkan saat harga minyak mentah dunia anjlok di kisaran USD 70 per barel, harga keekonomian Pertalite masih di sekitar Rp 11.000 per liter. Sehingga harga Pertalite saat ini masih lebih mahal Rp 1.000.
“Harga Pertalite saat ini dengan harga keekonomiannya masih tinggi Rp 11.000, jadi kita tidak mengubah harga Pertalite yang disubsidi tadi, kita akan perhatikan itu,” tutur Tutuka.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles