Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) Arifin Tasrif membidik motor ojek online (ojol ) menjadi prioritas penerima subsidi kendaraan listrik melalui program konversi motor BBM menjadi motor listrik .
Arifin menjelaskan, penyaluran subsidi akan diutamakan untuk program konversi motor listrik. Namun, kata dia, subsidi juga bisa diberikan untuk pembelian motor dan mobil listrik pabrikan atau produk jadi.
“Itu ojol penting, kita prioritasin,” ungkapnya kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (9/12).
Selain itu, dia menegaskan penerima subsidi kendaraan listrik yang terpenting adalah masyarakat yang memang belum mampu membeli atau mengkonversi motor listrik, bukan untuk orang-orang kaya.
“Tentu saja ini masuknya ke segmen masyarakat yang memang membutuhkan, jadi bukan masyarakat yang punya Ferrari, terus mau pakai Tesla yang listrik, jangan dong ya,” tegasnya.
Arifin menyebutkan, pemberian subsidi atau insentif kendaraan listrik ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat membeli kendaraan listrik, baik itu motor maupun mobil, seiring dengan banyak negara yang sudah mengimplementasikan kebijakan serupa.
Dia melanjutkan, subsidi ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi. Menurut dia, Indonesia bisa mendapatkan banyak manfaat, salah satunya mengantisipasi dampak dari krisis energi karena ketidakpastian global.
“Selain kurangi emisi kita juga bisa mengurangi devisa, impor fosil, kemudian kita juga bisa mengurangi kalau terjadi krisis-krisis kaya kemarin tuh kita enggak terlalu besar dampaknya, apalagi kalau ini terlaksana secara konsisten,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arifin menuturkan manfaat lain dari subsidi ini, terutama yang ditujukan untuk program konversi motor listrik, bisa mendorong perkembangan industri nasional dengan memberdayakan UMKM dan bengkel di dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah masih terus membahas rencana pemberian subsidi pembelian kendaraan listrik, yakni motor maupun mobil listrik. Saat ini, Bendahara Negara itu dengan Menteri ESDM juga terus membahas mengenai anggaran yang dibutuhkan.
“Ya sedang dibahas (anggaran subsidi kendaraan listrik),” ujar Sri Mulyani saat ditemui di Rapimnas Kadin di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/11).
Hal ini menyusul pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengungkapkan bahwa aturan pemberian subsidi motor listrik hingga Rp 6,5 juta tengah difinalisasi.