Nasib Liga 1 2022/23 yang dihentikan usai Tragedi Kanjuruhan belum menemukan kejelasan. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora ), Zainudin Amali, buka suara perihal tersebut.
Zainudin mengungkapkan Liga 1 sudah bisa kembali berjalan asal mendapatkan izin dari Kepolisian RI (Polri). Ia memprediksi liga akan digelar tanpa kehadiran penonton.
“Pemerintah itu Polri maksudnya, bukan Kemenpora. Saya, kan, biasanya hanya memimpin rapat koordinasi [rakor],” kata Zainudin menjawab pertanyaan liga sepak bola dilempar ke pemerintah, di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (2/11).
“Pasti [ada rakor lagi], kalau Polri bilang sudah boleh. Tapi bayangan saya belum ada penonton,” sambungnya.
Liga 1 2022/23 dihentikan setelah jatuhnya 135 korban jiwa usai pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober lalu.
Awalnya, liga dihentikan selama dua pekan, namun PSSI kemudian memutuskan untuk menghentikan sampai batas waktu yang tak ditentukan.
Selanjutnya, PSSI mengadakan rapat bersama perwakilan FIFA, AFC, dan sejumlah kementerian pada 13 Oktober lalu. Salah satu hasil rapat tersebut adalah rencana memulai liga pada 25-26 November.
Sementara itu, rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kepada PSSI agar menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengubah struktur kepengurusan.
Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 sampai adanya perubahan di PSSI. Adapun keberlangsungan liga harus berkoordinasi dengan aparat keamanan.
PSSI sendiri sudah bersurat ke FIFA pada Senin (31/10) lalu. Dalam suratnya, PSSI berencana untuk menggelar Kongres Biasa pada 7 Januari dan KLB pada 18 Maret 2023 mendatang.
Lebih lanjut, Menpora menyerahkan kepada PSSI bagaimana nantinya liga sepak bola akan kembali dijalankan.
“Kami [sesuai] apa yang mau dilaksanakan PSSI. Kan, nanti mereka juga yang menyelenggarakan dan bertanggung jawab, kami oke saja,” kata Menpora.
