27.8 C
Jakarta
Sabtu, April 1, 2023

Mengenal Sindrom FPIES, Alergi Makanan Langka yang Terjadi pada Bayi

Sindrom enterokolitis yang diinduksi protein makanan (FPIES) adalah alergi makanan pada bayi yang langka dan berpotensi parah. Alergi ini biasanya dimulai setelah empat bulan dan tahun pertama kehidupan.
Mengutip Mom Junction, penyebab pasti FPIES pada bayi tidak diketahui. Namun, hal ini mungkin disebabkan oleh reaksi kekebalan tubuh terhadap protein spesifik dalam makanan dan menyebabkan gejala gastrointestinal.
Di samping itu, reaksi kekebalan yang tidak tepat ini menyebabkan peradangan pada usus kecil dan besar yang memungkinkan cairan melewati dinding usus ke dalam lumen usus. Pergeseran cairan inilah yang dapat menyebabkan gejala FPIES.
Perlu dipahami, FPIES bukanlah alergi makanan yang umum terjadi. Di AS, alergi ini terjadi pada sekitar 0,51 persen bayi. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui dan mewaspadai tanda-tanda alergi ini.
Meskipun makanan apa pun bisa menyebabkan FPIES pada bayi, tetapi pemicu umumnya adalah susu sapi, gandum, kedelai, dan nasi. Beberapa jenis makanan yang mungkin juga menjadi pemicunya adalah ayam, kalkum, putih telur, kentang, kacang hijau, ikan, dan berbagai buah-buahan.
FPIES sebenarnya menimbulkan gejala alergi yang umum terjadi. Namun, reaksi alergi makanan yang umum terjadi biasanya terjadi beberapa menit setelah menelan makanan pemicu, sedangkan reaksi FPIES memerlukan waktu berjam-jam.
Gejala alergi FPIES biasanya muncul 2-4 jam setelah konsumsi makanan pemicu. Namun, gejala yang muncul akan berbeda pada setiap anak. Beberapa di antaranya adalah:
Muntah dalam jangka waktu lama
Dehidrasi
Diare
Wajah pucat
Lemas
Penurunan tekanan darah yang berlebihan
Penurunan berat badan
Sulit menambah berat badan sesuai usia
FPIES bisa menyerang siapa saja dan beberapa faktor meningkatkan risiko pada bayi, yaitu:
Lebih sering terjadi pada bayi laki-laki daripada perempuan
40-80 persen kasus FPIES muncul pada bayi dengan riwayat keluarga penyakit atopik
FPIES mungkin lebih lama terjadi pada bayi jika memiliki alergi makanan yang dimediasi IgE (imunoglobulin E). IgE merupakan salah satu faktor yang berperan dalam mekanisme alergi.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles