Menteri Perdagangan (Mendag ) Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan pasokan kedelai dalam negeri aman. Proses impor juga dinilai tidak mengalami masalah, namun memang ada beberapa importir masih memaksakan menjual kedelai meski kualitasnya kurang memuaskan.
“Pasokan (kedelai) masih aman, tapi importir suka ada yang nakal ya. Kedelai dengan kualitas jelek masih dijual harga biasa,” sebut Zulhas pada rekan-rekan media.
Namun begitu, Zulhas mencatat, harga kedelai secara global saat ini turun. Namun impor dengan harga baru tersebut baru akan tiba untuk pasokan di Desember dan Januari 2023.
“Harga kedelai harga dunianya turun, tapi pengirimannya itu kan 40 hari, jadi harga turun baru Desember dan Januari. Tapi, karena rupiah kita juga melemah, kedelai ini kita kan 99 persen impor, jadi itu kenapa harganya ada yang Rp 13 ribu, bahkan ada yang lebih.”
Mendag menyarankan kepada pemerintah untuk menambah nilai subsidi kedelai. Saat ini, nilai subsidi untuk kedelai sebesar Rp 1.000 per kg. Mendag telah menyarankan kepada presiden agar nilai subsidi dapat ditingkatkan hingga Rp 3000 kg.
“Memang kalau Rp 1.000 itu tidak nendang, nah itu kita inginkan dari pusat, lewat perpres baru apakah bisa naik ke Rp 2.000-lah minimal. Kemudian nanti pemerintah daerah bisa bantu subsidi tambah Rp Rp 1.000 lagi, jadi kita rakyat bisa dapat harga bagus (Rp 10.000),” tuturnya.
Mendag menegaskan bahwa penyelesaian masalah kedelai ini memerlukan kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Yang penting, harus kerja sama gini harus bareng-barang agar jadi ringan. Tidak boleh masa bodoh itu wali kota, bupati, gubernur, harus bareng-bareng (ikut memikirkan solusinya),” ujarnya.