Selama tinggal di Inggris ternyata Meghan Markle berulang kali mendapatkan ancaman pembunuhan. Fakta ini diungkap oleh Neil Basu, seorang polisi mantan kepala kontraterorisme di London dalam sebuah wawancara dengan Channel 4 News.
Rupanya bukan hanya Meghan yang mendapatkan ancaman pembunuhan, melainkan juga suaminya, Pangeran Harry . Ancaman ini cukup serius dan datang bertubi-tubi.
“Jika kalian telah melihat dan menerima ancaman tersebut, kalian pasti akan merasa terancam sepanjang waktu,” kata Basu dikutip dari Page Six.
Basu bersama dengan timnya telah menyelidiki dugaan ancaman terhadap Meghan. Beberapa pelaku bahkan sudah dituntut, namun masih ada saja ancaman yang datang kepada pasangan Sussex tersebut.
Setelah memutuskan mundur dari kerajaan Inggris, tunjangan keamanan Harry dan Meghan dicabut. Hal ini digadang-gadang menjadi salah satu alasan Meghan dan Pangeran Harry memutuskan untuk keluar dari anggota senior keluarga kerajaan Inggris dan pindah ke Amerika Serikat.
Dalam film dokumenter Apple+ TV “The Me You Can't See“, Harry mengatakan bahwa dirinya khawatir dengan nyawa istrinya. Ia pun akan melakukan yang terbaik untuk menjaga Meghan serta kedua anak mereka Archie dan Lilibet.
Sejak tahun 2016 di mana hubungan keduanya terungkap ke publik, Meghan terus menjadi sasaran kritik bernada rasis yang dilakukan oleh pers di Inggris.
Kritikan semakin intens saat Meghan hamil anak pertama. Saat itu, staf kerajaan ditugaskan untuk menyaring komentar kebencian, termasuk penggunaan kata dan emoji yang berbau rasisme.
Ketika berbincang dengan Oprah Winfrey, pasangan Sussex itu mengatakan bahwa faktor utama yang mendorongnya untuk pindah ke Amerika Serikat karena Meghan terus mendapatkan perlakuan rasis. Sementara istana tidak bertindak tegas untuk mengatasi hal tersebut.