“Dalam perjudian online ini kurang lebih ada 3 ribu member atau user yang telah jadi korban,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers, Jumat (27/1).
Para member itu, kata Ramadhan, diajak untuk bermain judi online melalui aplikasi pesan singkat yang dikirimkan oleh para penyelenggara.
“Menawarkan permainan judi online ke calon member melalui WA dan SMS untuk mengajak member main judi dengan memberikan bonus besar. Dan banyak orang tergiur, dengan uang panas ini dan menganggap akan jadi kaya secara mendadak bila mengikuti permainan judi tersebut,” beber Ramadhan.
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 12 orang yang berperan mengimingi para korban. Mereka kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Meski begitu, masih ada 4 tersangka lainnya yang diduga kabur ke luar negeri. Mereka berinisial ST, PTS, AN, RR. Di mana, ST dan PTS merupakan bos dari situs judi online tersebut. Mereka telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Terhadap para tersangka dijerat dengan Pasal 303 KUHP dan atau Pasal 45 Ayat 2 Juncto Pasal 27 Ayat 2 UU ITE dan atau Pasal 82 dan 85 UU RI No 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan atau Pasal 3, 4, 5, dan 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 Tentang TPPU Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Mereka terancam pidana penjara 20 tahun penjara atau denda maksimal Rp 10 miliar.
