26.7 C
Jakarta
Sabtu, April 1, 2023

Luhut: Dulu RI Ekspor Ore Nikel, 2024 Produksi Baterai Kendaraan Listrik Sendiri

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara target Indonesia dapat memproduksi baterai kendaraan listrik di tahun 2024. Hal ini seiring dengan pengembangan hilirisasi industri nikel.
“Kita sudah tidak rely to commodity lagi, dulu kita hanya ekspor ore nikel saja, kita sekarang sudah masuk ini. Soon we have to be here, second quarter 2024 we are going to produce our own lithium battery,” ujarnya saat 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Kamis (10/11).
Rencana tersebut seiring dengan pembangunan Kawasan Industri Kalimantan Utara (Kaltara) yang termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Proyek senilai USD 132 miliar ini ditargetkan rampung di tahun 2024.
Dia memaparkan, kawasan industri ini nantinya akan memproduksi electronic alumina sebesar 3 juta ton, besi dan baja sebesar 5 juta ton, dan new energy battery untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebanyak 265 gigawatt (GW).
“Kita akan produce new energy battery equivalent to 3 million EV. Kita akan produksi juga di situ solar panel. Nanti ada yang bilang ini angan-angan, ini sudah konstruksi. Ini akan masuk produksi pada tahun 2024,” tegas Luhut.
Dalam kesempatan sama, Luhut berkata Indonesia memiliki cadangan komoditas nikel terbesar dan cadangan timah terbesar kedua di dunia. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan cadangan tembaga terbesar ke-7 di dunia.
Luhut pun memprediksi harga komoditas tembaga atau copper bisa melambung hingga 8 kali lipat dari harga saat ini di tahun 2030 mendatang.
“Kita juga seven largest copper reserve. Ingat, harga copper di tahun 2030 harganya bisa naik 8 kali dari sekarang karena dibutuhkan untuk clean energy,” kata Luhut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam supply chain atau rantai pasok baterai lithium global. Hal ini seiring dengan komitmen pengembangan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.
Jokowi menyebutkan sudah banyak negara yang menjadikan Indonesia salah satu destinasi investasi favorit untuk pengembangan industri kendaraan listrik, terutama untuk produk baterai lithium.
“Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai lithium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia,” ujarnya saat Sidang Tahunan MPR/DPR, Selasa (16/8).
Presiden mengatakan, tidak hanya industri hilirisasi nikel, pemerintah juga berkomitmen untuk merambah kepada industri hilirisasi tambang lain seperti bauksit, tembaga, dan timah untuk memperkokoh ekonomi hijau yang ramah lingkungan.
“Setelah nikel, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan timah. Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia,” tegasnya.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles