PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 33 persen, dari Rp 4,69 triliun di kuartal III 2021 menjadi Rp 3,3 triliun di kuartal III 2022. Perusahaan mengalami kenaikan beban pokok penjualan 21 persen, menjadi Rp 32,92 triliun per akhir September 2022.
ICBP merupakan produsen makanan dan minuman seperti Indomie , Supermi, Sarimi, Indomilk, Cap Enaak, Indofood, Piring Lombok, Chitato, Qtela, Lays, Cheetos, Promina, hingga SUN.
“Dengan senantiasa fokus untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas, ICBP mampu mempertahankan kinerja yang positif pada periode Sembilan bulan tahun 2022,” ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (1/12).
Anthoni mengatakan, total nilai penjualan dan laba usaha tumbuh masing-masing sebesar 15 persen dan 8 persen di tengah melambatnya perekonomian global dan kondisi berbagai biaya yang fluktuatif. Indofood CBP akan berupaya menjalankan strategi dengan baik serta beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi berbagai tantangan.
Penjualan neto Indofood CBP naik 15 persen menjadi Rp 48,91 triliun dibandingkan Rp 42,62 triliun per 30 September 2021. Segmen yang menyumbang kontribusi terbesar adalah penjualan mi instan yang menembus RP 34,84 triliun.
Segmen lainnya disusul oleh produk dairy sebesar Rp 7,04 triliun, makanan ringan sebesar Rp 2,85 triliun, penyedap makanan sebesar Rp 2,1 triliun, minuman sebesar Rp 1,16 triliun, serta nutrisi dan makanan khusus sebesar Rp 852,89 miliar.
Berdasarkan lokasi pelanggan, penjualan ICBP terbesar berada di Indonesia yang mencapai Rp 35,46 triliun, kemudian Timur Tengah dan Afrika sebesar RP 10,85 triliun, lain-lain sebesar Rp 1,69 triliun, dan Asia lainnya sebesar Rp 891 miliar.