Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan sistem keuangan Indonesia masih terjaga hingga September 2022, didukung dengan penurunan kasus COVID-19 di Indonesia. Kondisi tersebut berdasarkan hasil pertemuan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK ).
“Stabilitas sistem keuangan atau sering disingkat SSK pada triwulan III/2022 tetap berada dalam kondisi yang resilience,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Kamis (3/11).
Sri Mulyani mengungkapkan daya tahan stabilitas sistem ketahanan (ssk) pada triwulan III 2022 menjadi pijakan bagi KSSK untuk tetap optimis namun juga terus mewaspadai berbagai tantangan dan risiko yang sedang dan akan terus terjadi.
“Ini yang menjadi awal dari KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan di dalam pertemuan rapat berkala KSSK pada periode keempat Tahun 2022 pada hari Kamis,” jelas Menkeu.
Sri Mulyani menilai, pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan akan melambat, serta meningkatnya risiko stagflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global menjadi perhatian dari KSSK.
Bendahara negara tersebut melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Eropa, Tiongkok diperkirakan akan mengalami perlambatan. Hal tersebut dipicu oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik di Rusia dan Ukraina yang memicu tingginya inflasi, fragmentasi ekonomi global, perdagangan dan investasi, serta dampak dari kebijakan moneter yang semakin agresif.
Ketidakpastian di pasar keuangan global akibat tingginya inflasi di negara maju dan pengetatan dari kebijakan moneter, menurut Sri Mulyani, telah mengakibatkan aliran keluar modal asing, khususnya investasi portofolio. Tak hanya itu, nilai tukar di berbagai negara berkembang juga ikut mengalami depresiasi.
“Perbaikan perekonomian domestik pada triwulan ketiga di Indonesia diproyeksikan masih akan terus berlanjut. Ini ditopang agregat demand sisi domestik yaitu konsumsi swasta yang kuat di tengah kenaikan inflasi, investasi non bangunan yang meningkat, dan kinerja ekspor yang terjaga,” pungkas dia.