Presiden Jokowi menyoroti adanya ancaman krisis penurunan ekspor pada 2023 nanti. Untuk itu, Jokowi meminta Menteri Perdagangan (Mendag ) Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk mencari opsi pasar ekspor Indonesia.
Jokowi mengatakan, ada tren penurunan ekspor ke pasar-pasar seperti China dan Amerika. Untuk itu Kemendag perlu mencari opsi pasar ekspor Indonesia.
“Kalau pasar-pasar besar kita, baik Tiongkok maupun Amerika permintaannya turun, demand-nya juga menurun atau drop, mestinya Kementerian Perdagangan bisa mengalihkan ke negara-negara lain yang kira-kira memiliki permintaan yang sama,” kata Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta (6/12).
“Saya lihat punya potensi besar itu India, rutin kita lakukan pendekatan ke sana,” kata Jokowi.
Adapun penurunan kinerja ekspor ini dilihat Jokowi sebagai salah satu ancaman krisis yang terjadi pada gejolak ekonomi 2023 nanti.
“Kita harus tetap hati-hati dan waspada yang berkaitan dengan krisis keuangan, ekspor yang menurun, kemungkinan ekspor yang menurun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan bahwa nilai ekspor Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Nilai ekspor Indonesia sampai Juli 2022 mengalami surplus sebanyak USD 28,8 miliar.
“Nilai ekspor Indonesia, sampai Juli 2022 kita surplus USD 28,8 miliar. Ini oke, termasuk yang terbaik di dunia,” ujar Zulhas.
