Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus mengatakan, BPKB terbaru akan berukuran seperti passport. Fitur pendukung berupa Radio Frequency Identification (RFID), hingga Near Field Communication (NFC).
“BPKB sudah kami ubah seperti passport. Ada chip, ada RFID di sini. Di sini ada teknologi, apa saja di sini? Ini histori kendaraan, data-data kendaraan sendiri, ini ada di sini. Kemudian ini kemudahannya bisa Near Field Communication,” kata Yusri Yunus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).
Yusri menuturkan, penerbitan BPKB elektronik ini dilakukan karena banyaknya keluhan masyarakat terkait lambatnya kepengurusan dokumen kendaraan bermotor. Yusri memang belum mengungkap kapan waktu pasti peluncuran BPKB tersebut.
“Karena masyarakat ini banyak keluhan. Keluhannya bahwa, pelayanan Dirregident sangat-sangat lambat. Contoh, mutasi kendaraan bermotor dari Jakarta ke Surabaya bisa satu sampai dua minggu,” jelasnya.
“Dari situ kemudian coba kami berinovasi, tahun ini ada yang namanya kita munculkan satu teknologi namanya digital arsip. Karena yang terkendala selama ini cabut berkas adalah arsipnya yang menumpuk,” tambahnya.
Dengan dilengkapinya BPKB dengan chip dan NFC, Yusri optimis proses pengurusan dokumen dapat memakan waktu yang lebih singkat.
“Karena ini digital tinggal pakai card reader (tempelkan) sudah keluar semua data kendaraan. Semua sudah dipenuhi semua data kendaraan. Tinggal mau ke mana mutasinya,” jelasnya.
“Mudah-mudahan ini sudah jalan, arsip digital mudah-mudahan tahun ini bisa jalan, secepatnya. Memang kita harus kerja keras, untuk bisa mendatakan semuanya, arsip-arsip yang lama ini,” tutup Yusri.