Tim penyelamat masih terus mencari korban gempa di Turki. Tercatat hingga Minggu (12/2), korban tewas mencapai 28 ribu orang
Dikutip dari Reuters, Otoritas Turki terus mencari para korban di hari keenam. Mereka juga disibukkan menjaga ketertiban di seluruh zona bencana dan memulai tindakan hukum karena mulai ada penjarahan.
Para pengungsi di Kota Kahramanmaras, dekat pusat gempa, telah mendirikan tenda sedekat mungkin dengan rumah mereka yang rusak atau hancur. Mereka juga sibuk mencegah penjarahan.
Di provinsi tenggara Turki, Hatay, tim penyelamat Rumania berhasil mengevakuasi seorang pria berusia 35 tahun bernama Mustafa. Ia tertimbun reruntuhan selama 149 jam.
“Kesehatannya baik, dia berbicara,” kata salah satu penyelamat.
“Dia berkata, 'Cepat keluarkan aku dari sini, aku menderita claustrophobia'.” tambah tim penyelamat.
Presiden Tayyip Erdogan berjanji akan memulai pembangunan dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara PBB kecewa karena penyerahan bantuan untuk gempa Turki dan Suriah belum maksimal. Sebab dari perbatasan Turki-Suriah hanya satu penyeberangan perbatasan yang dibuka untuk pasokan bantuan PBB.
“Sejauh ini kami telah mengecewakan orang-orang di Suriah barat laut,” kata Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths.
“Mereka benar-benar merasa ditinggalkan,” kata Griffiths.
Sedangkan di Suriah, bencana paling parah terjadi di barat laut yang dikuasai pemberontak. Akibatnya, banyak orang kehilangan tempat tinggal.