26.2 C
Jakarta
Jumat, Maret 31, 2023

Konsep Sejarah Sinkronik: Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Sejarah adalah salah satu hal yang wajib untuk dipelajari. Dengan belajar sejarah kita bisa mengetahui peristiwa penting apa yang terjadi di masa lampau. Seperti yang sudah kita ketahui, sejarah merupakan peristiwa atau kejadian yang terjadi di masa lampau. Sejarawan mengetahui sejarah dengan mengumpulkan bukti-bukti sejarah yang ada kemudian menyusunnya. Dalam sejarah digunakan beberapa metode berpikir atau konsep untuk menganalisis peristiwa sejarah. Konsep sejarah yang mementingkan struktur disebut sinkronik. Simak pengertian, ciri, dan contoh konsep berpikir sinkronik berikut ini.
Apa pengertian sinkronik? Dikutip dari Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10 oleh Windriati (2021), kajian sejarah secara sinkronik artinya adalah mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Jadi, pengertian sinkronik adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa sejarah, bagaimana cara mempelajari atau mengkaji pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah artinya ilmu sosial meluas dalam ruang, terbatas dalam waktu.
Ada beberapa ciri mempelajari sejarah dengan menggunakan konsep berpikir sinkronik. Berikut ini cirinya:
mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu
kajian sejarah dipusatkan pada pola, gejala, dan karakter
sifatnya horizontal
konsep ini tidak mengenal perbandingan
jangkauan kajian ini lebih sempit
memiliki kajian yang sangat sistematis
sifat kajian lebih serius dan mendalam
Pembacaan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah salah satu peristiwa bersejarah yang paling penting bagi rakyat Indonesia. Pembacaan Proklamasi terjadi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 (sekarang berganti nama menjadi Jalan Proklamasi). Sekitar 500 orang hadir saat peristiwa ini terjadi dan mereka membawa apa saja yang bisa dijadikan senjata.
Pada masa itu Jepang sudah dikalahkan oleh sekutu, namun tentara Jepang masih berada di Jakarta. Suasana di Jakarta kala itu masih kondusif.
Sebenarnya Proklamasi akan dibacakan di lapangan Ikada, namun dipindahkan ke kediaman Soekarno karena dikhawatirkan akan terjadi pertumpahan darah. Oleh karena itu sekitar 100 orang anggota Barisan Pelopor berjalan kembali dari lapangan Ikada ke kediaman Soekarno. Mereka terlambat dan menuntut pembacaan ulang Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun tuntutan mereka ditolak dan Hatta hanya memberikan amanat singkat saja.
Demikian penjelasan mengenai konsep sejarah yang mementingkan struktur disebut sinkronik yang meliputi pengertian, ciri, dan contohnya. Dengan menggunakan konsep berpikir sinkronik kita bisa mengetahui dampak atau perubahan yang terjadi pada suatu kejadian dalam waktu tertentu. Semoga bermanfaat. (KRIS)

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles