Junaedi (38) tak menyangka akan menjenguk sang kakak, Supripto, di RS Pusat Pertamina (RSPP). Supripto merupakan korban kebakaran di Depo BBM Pertamina di Plumpang Jumat (3/3).
Junaedi mengatakan, kondisi sang kakak kritis akibat luka bakar di sekujur tubuh.
“(Kondisi) kritis, pasang selang. Hancur semua. Pada gede bengkak kebakar. (Di bagian) muka sama belakang (punggung),” kata Junaedi yang ditemui di RSPP, Jakarta Selatan, Sabtu (4/3).
Ia menjelaskan rumah kakaknya sangat dekat dengan lokasi kejadian. Tepat di balik tembok yang berbatasan langsung dengan depo Pertamina. Saat terjadi ledakan, rumah Supripto hancur.
Awalnya, kata dia, Supripto berhasil menyelamatkan diri sebelum ledakan terjadi. Namun, ia memutuskan kembali ke rumah untuk menyelamatkan istri dan anaknya. Di saat itulah, Supripto terkena ledakan pipa dan mengalami luka bakar.
“(Rumahnya) Dekat banget dari lokasi. Di belakangnya. Kan Pertamina ada pembatas tembok. Nah di samping itu ada rumah-rumah gubuk, kontrakan, apa. Ya di situ. Rumahnya hancur enggak ada sisa,” tuturnya.
“Korban, abang saya sebelumnya selamat. Nah dia mikirin keluarganya. Bininya, sama anaknya. Abang saya balik lagi ke rumah. Di situ lah abang saya kena ledakan,” imbuhnya.
Meski sempat diselamatkan, istri dan anak Supripto tetap menjadi korban. Saat ini kondisi anak Supripto yang juga dirawat di RSPP sudah siuman. Sementara, istri Supripto mengalami luka bakar dan tengah dirawat di rumah sakit lain.
Lebih lanjut, ia menuturkan keluarganya berhasil selamat dari ledakan. Junaedi berhasil menyelamatkan ibu dan keponakannya.
“Kalau saya, utama pas ada ledakan sih saya selamatin keluarga saya dulu. Ibu saya, sama ponakan saya yang kecil. Alhamdulillah enggak kena (ledakan),” tandasnya.
