Kasus puluhan ojol yang menggeruduk Gedung Multivision Tower di Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Rabu (2/11) siang berakhir damai.
Sebelumnya, puluhan ojol itu menggeruduk gedung itu karena mencuat isu pemukulan. Puluhan sopir ojol ini mencari salah orang sekuriti di gedung tersebut.
“Sudah berdamai, kesepakatan kedua belah pihak,” kata Kapolsek Setiabudi Kompol Agung Permana saat dihubungi kumparan.
Agung menjelaskan, baik pihak ojol dan sekuriti sepakat tidak membawa masalah ini ke ranah hukum. Mereka memilih menyelesaikannya dengan restorative justice.
Namun, Agung belum merincikan bagaimana kronologi kejadian itu.
Dirinya menyebut, telah terjadi selisih paham antar keduanya tanpa menjelaskan apa penyebabnya. Menurutnya, yang terpenting adalah kedua belah pihak bisa berdamai.
“Tadi ada sedikit selisih paham di sini, semuanya sudah diselesaikan di polsek, kita tangani sesuai prosedur. Kita pastikan dari pihak ojol dan pihak sekuriti sudah tidak ada lagi masalah,” kata Agung.
Agung mengimbau kepada masyarakat jika ada keributan semacam ini agar menyerahkan masalahnya ke polisi. Dirinya berjanji polisi akan menyelesaikannya sesuai prosedur yang berlaku.
“Serahkan semua ini ke polsek saya jamin setelah ini tidak ada lagi kegaduhan,” pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan pengemudi ojol menggeruduk gedung Multivision Tower di Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Mereka datang ke lokasi tersebut berniat mencari sesosok security yang sebelumnya terlibat keributan dengan salah seorang pengemudi ojol. Aksi puluhan pengemudi ojol ini menjadi viral di media sosial.
Narasi yang beredar dalam video menyebutkan, salah seorang pengemudi ojol mengalami luka pada bagian kepala setelah dipukul menggunakan stick golf oleh security tersebut. Peristiwa itulah yang menyulut amarah para pengemudi ojol yang lain untuk mendatangi lokasi kejadian.