Hal itu dikonfirmasi oleh sang pelatih, Lionel Scaloni. Kemarahan Messi pecah ketika Argentina menelan kekalahan 0-2 dari Brasil di semifinal Copa Amerika 2019.
Gol Gabriel Jesus dan Firmino menjegal langkah Argentina untuk melaju ke partai pemungkas. Dikatakan Scaloni, Messi menunjukkan kemarahannya usai laga.
“Pada hari itu, ada banyak alasan untuk marah. Orang-orang mengidentifikasi, mengapresiasi kami bermain bagus. Di sisi lain mereka bisa mengatakan, 'Argentina kalah, singkirkan mereka semua, pelatih harus pergi', tapi kami terkoneksi,” sambungnya.
Amukan Lionel Messi nyatanya membangkitkan darah Argentina kepada rekan-rekan setimnya. Pasalnya, Albiceleste belum menelan kekalahan satu pun usai duel kontra Brasil tersebut.
Hingga kini, Argentina belum terkalahkan dalam 36 laga terakhir di lintas ajang. Salah satu yang spesial adalah ketika Messi cs mengangkat trofi Copa America pada 11 Juli 2021.
Argentina pun terbang ke Qatar dengan bekal tersebut. Scaloni paham tak semua tim favorit bernasib baik di Piala Dunia, ia ingin semua pemainnya berlaga dengan sepenuh hati.
“Piala Dunia berbahaya, tim terbaik seringkali tidak menang. Yang penting adalah mengetahui apa yang Anda inginkan: itulah jalan yang telah kami lalui selama empat tahun ini,” kata Scaloni.
“Ketika Anda bermain untuk Argentina, perasaan itu, ketegangan itu, adrenalin itu, selalu ada di sana. Itu tidak pernah berubah, entah itu Guatemala atau Piala Dunia,” pungkasnya.