30.2 C
Jakarta
Selasa, Maret 28, 2023

Kabagops Polres Malang Akui Tak Koordinasi saat Tragedi Kanjuruhan

Pengadilan Negeri Surabaya kembali menggelar sidang Tragedi Kanjuruhan pada Kamis (16/2).
Sidang itu pemeriksaan saksi dari terdakwa Kabagops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto terhadap dua terdakwa dari anggota Polri yakni Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Wahyu mengatakan, dirinya tidak menjalankan koordinasi dengan bawahannya sesuai rencana saat kericuhan pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022.
Ia dibekali dua buah Handy Talkie (HT). HT itu tersambung dengan Kapolres Malang dan satunya tersambung oleh perwira pengendali (padal) atau bawahannya.
Dia menjelaskan, tugasnya mengkoordinasi bawahannya dan melaporkan tugasnya kepada Kapolres Malang saat itu AKBP Ferli Hidayat.
“Padal, selama tidak ada kendala, mereka berusaha meminimalisir tugas mereka. Saat pertandingan kemarin, padal hanya bertanggung jawab pada pawas, berhenti di pawas,” kata Wahyu.
Wahyu menyampaikan, dirinya tidak mendapatkan laporan dari bawahannya saat kondisi di lapangan ricuh usai pertandingan berakhir.
“Tidak ada yang melaporkan situasi atau (HTnya) hank atau jaringan, gimana saya gak paham,” ungkapnya.
Selain itu Wahyu mengaku dirinya tidak melaksanakan koordinasi dengan bawahannya. Alasannya, karena posisinya tidak memungkinkan menjalankan rencana pengamanan.
“(Ketika kerusuhan terjadi berarti pola koordinasi saat renpam tidak jalan) karena saya pas di depan, jadi saya fokus ke situasi (chaos di depan) itu. Karena saya rasa sudah chaos benar itu. Kita berhadapan dengan massa,” ucapnya.
Menurutnya, rencana pengamanan yang telah disusun itu dapat berubah sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Bukan bubar. Rencana pengamanan itu bisa terjadi, bisa tidak terjadi, melihat situasi,” terangnya.
Dia mengaku, ketika kondisi ricuh dan ada penyerangan dari personel kepolisian, pasti tidak memikirkan soal koordinasi satu sama lain. Karena, para personel akan berfokus untuk menghalau serangan suporter pada saat itu.
“Saat chaos seperti itu, saya rasa semua akan fokus pada massa yang menyerang kita,” katanya.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles