30.2 C
Jakarta
Selasa, Maret 28, 2023

Jelang Pemilu 2024, 3.600 Konten YouTube Berisi Hoaks Di-takedown

Menjelang Pemilu 2024, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jabar, Zaki Hilmi, mengungkapkan ada sekitar 3.600 konten di YouTube yang di-takedown. Menurutnya, konten-konten ini mengandung unsur ujaran kebencian dan hoaks.
“Hasil koordinasi sudah 3.600 lebih se-Indonesia. Kalau di Jabar belum terperinci berapa, tapi kontennya itu ada sekitar 3.600 itu yang disampaikan oleh satu YouTube aja. Akunnya di-blacklist, di-banned,” kata dia kepada wartawan di Kantor Bawaslu Jabar pada Selasa (14/2).
Menurutnya, meski ribuan konten YouTube telah di-takedown, konten-konten lainnya akan muncul lagi. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi konten-konten yang mengandung ujaran kebencian dan hoaks yang disebar di media sosial.
“Tantangannya sehari itu banyak juga yang lahir [konten baru]. Ini yang dikemukakan oleh salah satu platform, yakni YouTube. Aktivitas ini pengawasannya perlu pengawasan masyarakat dan tidak bisa satu kali seperti jamur di musim hujan, dicabut muncul lagi. Semacam itu,” ucap dia.
Salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat, melapor melalui aplikasi Jarimu Awasi Pemilu yang akan diluncurkan. Melalui aplikasi tersebut, laporan dari masyarakat bakal segera ditindaklanjuti Bawaslu. Diharapkan, dengan begitu kondusifitas jelang Pemilu 2024 dapat terjaga dengan baik.
“Kita bisa menindaklanjuti dengan melakukan proses takedown yang kita kerja sama dengan YouTube dan Instagram kemudian Facebook dan sebagainya,” kata Zaki.
Di lokasi yang sama, Dirintelkam Polda Jabar Kombes Asep Nalaludin mengapresiasi peluncuran aplikasi oleh Bawaslu sebab masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam mengawasi gelaran Pemilu 2024. Apalagi, kata dia, media sosial belakangan ini acap kali dijadikan sebagai sarana untuk menyebar hoaks dan ujaran kebencian.
“Hate speech, kampanye hitam, kemudian ujaran kebencian yang bernuansa sara riskan terjadi di media sosial makanya penggunaan teknologi sangat mendukung sehingga dampak dari media sosial tidak terjadi di masyarakat terutama dampak negatif yang dapat memecah belah kehidupan masyarakat,” ucap Asep.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles