27.3 C
Jakarta
Rabu, Mei 31, 2023

Jelang Final Piala Teluk di Irak, 4 Orang Tewas dan 80 Terluka karena Terinjak

Sedikitnya empat orang tewas dan 80 lainnya terluka akibat terinjak-injak di luar stadion sepak bola Basra International Stadium di Kota Basra, Irak, Kamis (19/1). Insiden ini terjadi hanya beberapa jam sebelum final Piala Teluk dimulai.
Ribuan penggemar sepak bola—yang sebagian tidak memiliki tiket—berkumpul di luar stadion berkapasitas 65 ribu penonton ini. Mereka tiba sejak fajar untuk menonton final antara Irak dan Oman pada pukul 19.00 waktu setempat.
“Sejumlah besar penggemar, yang kebanyakan tidak memiliki tiket, telah berkumpul sejak pagi untuk mencoba masuk,” kata pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak, dikutip dari AFP, Jumat (20/1).
Disadur dari Al Jazeera, beberapa korban terluka berada dalam kondisi kritis. Di sisi lain, penonton lainnya sudah mulai berdatangan lagi pada sore hari ketika stadion kembali tenang.
Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, memimpin pertemuan dengan para menteri utama dan Gubernur Basra untuk membahas “langkah-langkah khusus” terkait insiden ini. Dia kemudian pergi ke stadion untuk mengamati situasi di lapangan.
Di masa lalu, Irak pernah mengalami insiden serupa. Di tahun 2019 misalnya, ada 31 orang yang tewas selama peringatan Asyura di Kota Karbala.
Sepak bola merupakan olahraga yang menarik penonton paling banyak di Irak. Turnamen kali ini mengundang ribuan penggemar asing yang menyeberang dari negara tetangga Kuwait.
Setelah lama dilarang menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola internasional, Irak mengandalkan pertandingan tersebut untuk memulihkan citranya. Piala Teluk diperebutkan Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Yaman, dan Irak.
Tahun ini menjadi edisi ke-25 Piala Teluk. Ini adalah pertama kalinya Irak menjadi tuan rumah sejak 1979 saat Saddam Hussein mengambil alih kekuasaan Irak. Invasi Saddam ke Kuwait pada 1990 lalu memicu larangan dari badan sepak bola dunia FIFA.
Akibat perang selama bertahun-tahun, berbagai larangan lainnya menyusul hingga awal tahun lalu. Terlepas dari tekadnya untuk membuktikan diri sebagai tuan rumah acara olahraga internasional, turnamen ini berulang kali terganggu kesulitan logistik.
Irak bahkan terpaksa meminta maaf kepada Kuwait setelah perkelahian di bagian VIP. Akibat insiden itu, perwakilan pimpinan Kuwait batal menghadiri upacara pembukaan Piala Teluk.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles