Holding BUMN Pangan ID FOOD melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) selama rangkaian agenda B20 Summit di Bali, pada 11-12 November 2022.
Direktur Utama Holding pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan pertemuan tersebut bertujuan memperluas potensi kerja sama sektor pangan, khususnya pertanian seperti padi, hingga buah-buahan.
Frans menjelaskan, terdapat potensi perluasan kerja sama sektor pangan dengan UEA, selain rencana investasi untuk revitalisasi Rice Milling Unit (RMU) yang dikelola ID FOOD Group.
“Pada pertemuan bisnis ini juga dilakukan pembahasan potensi kerja sama lainnya guna peningkatan sektor perdagangan pangan di antaranya palm fruit, dan Indonesia tropical fruit, kolaborasi pelaku usaha pangan dan private sector lokal Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (13/11).
Lanjut Frans, Indonesia kaya akan produksi buah tropis nusantara yang memiliki nilai tambah dan kompetitif untuk pasar domestik dan internasional, sehingga ID FOOD dukung pemerintah Indonesia terhadap potensi peluang perdagangan tingkat global untuk komoditas buah-buahan.
Sementara itu, UEA merupakan eksportir kurma terbesar dunia, dan minat konsumsi kurma di Indonesia cukup banyak sehingga ada peluang peningkatan perdagangan pangan yang dapat dikerjasamakan dengan perusahaan terkait di UEA maupun pelaku usaha pangan di Indonesia.
“Kami terus perluas sinergi untuk potensi peningkatan perdagangan pangan, termasuk kolaborasi dengan Kadin Indonesia, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, BUMN pangan dengan pelaku usaha,” papar Frans.
Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha Holding Pangan ID FOOD, Febriyanto, menambahkan momentum B20 berpeluang perluas komunitas bisnis internasional bagi ID FOOD, sehingga dapat mendapatkan kepercayaan global untuk kerja sama bisnis.
Selain itu, Ketua Umum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid mengatakan bahwa penyelenggaraan B20 Indonesia kali ini tidak hanya membahas rekomendasi, melainkan terkait warisan dan aksi juga.
Menurutnya, agenda B20 Indonesia sejalan dengan G20 sehingga dapat dikatakan bentuk gotong royong antara pemerintah dengan pelaku usaha.