27.8 C
Jakarta
Sabtu, April 1, 2023

Hikayat Kubah Tsunami Aceh: Terseret Ombak, Teronggok di Tengah Sawah

Bukan di atap masjid, kubah berukuran 4×4 meter itu teronggok di lantai. Kelir hitam yang menyelimutinya memudar di beberapa titik, lalu bersulih putih. Ini bukan kubah biasa. Kubah Al-Tsunami lakabnya.
Lokasi kubah ini diapit persawahan di Gampong Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Sekelilingnya kini telah menjadi kompleks, lengkap areal parkir kendaraan. Belasan tahun lalu, kubah ini persis di petak sawah warga.
Tiada tangan-tangan manusia di balik keberadaan kubah di sana. Riwayatnya tak lekang dari musibah raya Gempa dan Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Semula kubah ini terletak di atap masjid di Gampong Lamteungoh. Sekitar 1,5 kilometer jaraknya.
Masih di Kecamatan Peukan Bada, Lamteungoh memang persis di bibir pantai yang bersekat laut. Ombak besar Ahad pagi belasan tahun lalu itu telah mengempas seisi kampung. Masjid tak terhindarkan dari amukan samudra.
Selagi bangunan masjid hancur, kubahnya justru tetap utuh. Namun, terseret ke sisi utara: tepi bukit.
Saat ini Kubah Al-Tsunami bergeming di lantai. Pelancong saban hari pergi ke sana. Sabtu (4/3/2023) sore, setidaknya ada tiga pengunjung. “Barusan satu bus pariwisata baru pulang dari sini,” kata seorang perempuan penjual cendera mata kepada acehkini.
Dari kompleks itu, matahari lebih cepat 'menghilang', tertutup punggung bukit–meski sinarnya belum juga redup. Senja yang beda di Gurah.
Lihat foto-fotonya berikut ini.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles