Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung adanya partai yang tidak setia dengan Presiden Jokowi di dalam koalisi pemerintahan.
Ia menyebut, partai itu mengaku mendukung Pemerintahan Jokowi namun di sisi lain mereka dekat dengan partai yang rajin mengkritik pemerintah.
“Jangan kita tidak berdisplin mengaku mendukung pemerintahan Pak Jokowi dan kemudian Bapak Kiai Ma'ruf Amin sampai akhir tahun, tapi bergandengan erat dengan partai-partai yang setiap hari mengkritik Pak Jokowi,” kata Hasto dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/10).
Hasto tidak menyebut secara gamblang partai mana yang ia maksud. Namun, NasDem yang merupakan salah satu partai di koalisi Pemerintahan Jokowi saat ini dekat dengan Demokrat dan PKS yang merupakan oposisi dan sering mengkritik pemerintah.
NasDem sedang mematangkan koalisi dengan PKS dan Demokrat mengusung Anies Baswedan di Pemilu 2024.
Hasto kemudian meminta kader PDIP harus disiplin dalam berorganisasi hingga mengambil tindakan.
“Maka di sini teman-teman ditegaskan PDIP sebagai partai pelopor harus memiliki displin organisasi, displin ideologi, displin teori, displin gerakan dan displin dalam bertindak,” ucap Hasto.
Lebih lanjut, terkait momentum Sumpah Pemuda, Hasto berharap para pemuda harus mampu menjadi calon pemimpin yang negarawan dan terpelajar.
Ia menyebut Bung Karno dan Bung Hatta memiliki tradisi intelektual yang gemar membaca dan menyusun sintesa untuk kemajuan bangsa.
“Bagaimana pemuda ini juga harus menjadi pemimpin negarawan tetapi seorang pemimpin pembelajar, seorang pemimpin yang dalam tradisi intelektual sukarno itu selalu haus terhadap ilmu pengetahuan tetapi Bung Karno, Bung Hatta, Sjahrir tidak hanya membaca buku,” kata dia.
“Tetapi buku itu kemudian dikomtemplasikan secara kritis mencari hubungan sebab akibatnya tesa antitesanya dan kemudian menyusun suatu sintesa yang berguna bagi Indonesia,” tutup Hasto.
