27.8 C
Jakarta
Sabtu, April 1, 2023

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Hujan Abu Guyur Boyolali

Guguran awan panas kembali muncul di Puncak Gunung Merapi. Dan sepanjang hari Selasa (7/2/2023) kemarin juga terjadi 4 kali guguran lava pijar. Kendati demikian, status Gunung Merapi belum ada perubahan.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santosa mengatakan pihaknya mencatat guguran awan panas tersebut terjadi Rabu (8/2/2023) pukul 07.10 WIB. Dalam catatan seismograf dengan amplitudo 52 mm dan durasi 130 detik.
“Jarak luncur 1500 meter ke arah Kali Boyong ke barat daya dengan durasi 130 detik. Status Merapi masih Siaga sama 5 November 2020 lalu,” kata dia.
Dalam catatan mereka, aktivitas Gunung Merapi sepanjang hari Senin (7/2/2023) pukul 00.00-24.00 WIB, BPPTKG mencatat Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup sedang,lemah ke arah timur ke barat. Suhu udara 14-27 °C, kelembaban udara 59-99 %, dan tekanan udara 626.25-756 mmHg. Volume curah hujan 283 mm per hari.
Secara visual Gunung diselimuti kabut dan Asap kawah tidak teramati. Teramati 4 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya. Aktivitas lain adalah gempa Guguran sebanyak 32 kali dengan Amplitudo 3-32 mm dan berdurasi 34.6-137.9 detik.
“Sementara gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi 2 kali dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 0.2-0.5 detik selama 6.4-7 detik,” tambahnya.
Dan gempa vulkanik Dalam sebanyak 91 kali Amplitudo 5-19 mm selama 7-14 detik dan gempa Tektonik Jauh sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-16 mm selama 76.1-182.9 detik. Sejumlah wilayah terpantau hujan abu.
“Sampai saat ini (pukul 08.33) info dampak hujan abu terjadi di wilayah Desa Sangup Kecamatan Musuk dan Desa Mriyan Kecamatan Tamansari-Kabupaten Boyolali,” kata dia.
Dia menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” tambahnya.
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Dia meminta masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles