24 C
Jakarta
Minggu, Maret 26, 2023

Geger RSUD Ciereng Tolak Ibu Hamil yang Mau Melahirkan hingga Meninggal di Jalan

Seorang ibu hamil bernama Kurnaesih (39 tahun) meninggal dunia bersama kandungannya yang berusia 9 bulan diduga usai RSUD Ciereng Subang, Jawa Barat, menolak menanganinya.
Kurnaesih yang hamil 9 bulan mengalami kontraksi pada Kamis (16/2). Keluarga lalu membawanya ke Puskesmas Tanjungsiang. Namun karena kondisinya tidak ada perubahan, akhirnya dirujuk ke RSUD Ciereng.
Saat sampai di RSUD, dia sempat menerima perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun, saat akan dibawa ke ruang Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif untuk mendapatkan tindakan, malah ditolak. Alasannya, pihak rumah sakit belum menerima rujukan dari Puskesmas.
Keluarga akhirnya membawa Kurnaesih yang sudah dalam kondisi kritis itu ke rumah sakit di Bandung. Namun Kurnaesih meninggal di perjalanan.
Kasus ini diusut Polres Subang. Polisi mulai mencari informasi dan mengumpulkan bahan keterangan dari sejumlah pihak.
“Mendata, mencari informasi keterangan,” kata Kapolres Subang, AKBP Sumarni, melalui sambungan telepon pada Selasa (7/3).
Namun belum diungkap siapa aja yang sudah dimintai keterangan oleh polisi.
Menurut Sumarni, fokus utama polisi saat ini adalah memastikan ada atau tidaknya unsur pidana berupa pembiaran oleh petugas kesehatan dalam kasus itu.
“Kalau ada unsur pasal yang dilanggar bisa kena saksi,” ucap dia.
Anggota Komisi IX [Kesehatan] DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyoroti kasus ini. Ia prihatin dan geram dengan kejadian yang menimpa Kurnaesih. Politikus PKS ini mendesak Kemenkes turun tangan mengusut kasus itu.
“Kemenkes harus menindaklanjuti berita ini dengan segera memeriksa RSUD Subang,” kata Netty dalam pernyataan tertulis, Selasa (7/3).
Menurut Netty, hilangnya nyawa pasien ibu dan bayi dalam kandungannya akibat tak ditangani segera adalah tragedi kemanusiaan yang harus menjadi perhatian berbagai pihak terkait.
“Kasus semacam ini tak boleh dianggap enteng dan berlalu begitu saja. Seharusnya RS segera menangani pasien hamil yang kritis, bukan malah ditolak yang membuat mereka harus mencari RS lainnya,” kata Netty.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Subang Eep Hidayat untuk melakukan evaluasi dan memberikan teguran tegas terhadap RSUD Ciereng Subang.
“Saya sudah minta Pak Bupati untuk menegur dan mengevaluasi RSUD, karena jika sangat emergensi, urusan nyawa harus didahulukan apa pun situasinya,” kata dia ketika dikonfirmasi wartawan pada Selasa (7/3).
Semestinya, kata Emil, pihak rumah sakit harus tetap mengutamakan keselamatan pasien apalagi kondisi ibu itu sedang dalam keadaan darurat. Mestinya, pihak rumah sakit tetap bisa memberikan perhatian terhadap ibu tersebut.
“Saya sudah kontak Bupati Subang. Bupati Subang sudah mengumpulkan semua pihak dan alasan Rumah Sakit Subang tidak bisa menangani karena ICU penuh,” katanya.

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
5PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles