Tahun ini akan ada 221.000 jemaah haji 2023 yang akan berangkat ke tanah suci. Dari jumlah itu, Direkutur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan setengahnya akan diangkut oleh Garuda dan sisanya akan berangkat dengan Saudi Airlines.
“Ada kesepakatan antara pemerintah kita dengan Arab Saudi bahwa setengah [jemaah haji] akan dibawa oleh maskapai Indonesia, dan 50% akan dibawa oleh maskapai dari Saudi Arabia,” kata Irfan di rapat panitia kerja (panja) haji dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (14/2).
“Jumlah [jemaah] tadi disebutkan 200 ribu, artinya yang akan dibawa oleh Garuda, bila nanti disepakati dibawa Garuda semuanya, itu dianggap lebih dari 100 ribuan jemaah,” lanjutnya.
Irfan mengatakan, pihaknya membutuhkan pesawat tambahan yang disewa selama masa haji. Pesawat sewaan tersebut, kata dia, harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan oleh Kementerian Agama sebelumnya.
“Baik itu dalam jumlah konfigurasi jumlah penumpangnya maupun fasilitas yang tersedia di dalam pesawatnya,” ucap Irfan.
Untuk penerbangan ini, lanjut Irfan, Garuda Indonesia menawarkan harga aftur di bawah harga pasaran. Saat ini pihak Garuda memang belum memulai proses negosisasi sewa pesawat, namun mereka sudah menghitung angka dasar biaya penerbangan per penumpang.
“Kita sudah menyampaikan harga, dan alhamdulillah sudah diterima. Memang belum diputuskan finalnya, tapi alhamdulillah untuk Garuda, kemungkinan besar akan menggunakan angka yang tadi sudah disampaikan, yaitu Rp 32,7 juta per penumpang,” tutur Irfan.
Biaya itu tak hanya untuk tiket penerbangan saja, tapi juga mencakup bagasi hingga pengantaran jemaah dari asrama ke bandara dan sebaliknya. Irfan berharap keputusan soal penawaran dari Garuda bisa segera dikeluarkan.
“Selama belum diputuskan selalu ada kemungkinan [ditolak penawarannya]. Tapi nuansa yang ada tadi adalah bisa diterima. Tadi disampaikan oleh Ketua Panja, ada tiga faktor lagi yang masih akan didiskusikan dengan pemerintah, dan di dalamnya tidak termasuk lagi soal harga penerbangan,” tutup Irfan.
Indonesia mendapatkan kuota haji normal sebesar 221 ribu jemaah. Jumlah ini terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
