Junta militer Myanmar membebaskan hampir 6.000 tahanan pada Kamis (17/11) waktu setempat.
Dikutip Reuters, mantan juru bicara Partai Liga Nasional, Myo Nyunt, dan advokat demokrasi terkemuka, Mya Aye, termasuk di antara mereka yang terlihat meninggalkan penjara.
Sejak junta militer mengudeta negara pada 2021 lalu, tindakan penangkapan terhadap pihak oposisi terus dilakukan, tak terkecuali warga negara asing.
Tindakan itu mengundang kecaman dunia. Akhirnya usai mendapat tekanan, seorang perwira militer senior di Myanmar memutuskan untuk membebaskan beberapa tahanannya untuk memperingati Hari Nasional.