Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF) telah melayangkan pernyataan resmi kepada FIFA untuk melarang keikutsertaan Iran pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Federasi Ukraina menganggap Iran telah melakukan pelanggaran prinsip dan norma FIFA.
Menurut laporan Goal International, Ukraina menduga Iran telah membantu invasi yang dilakukan oleh Rusia pada beberapa waktu lalu. UAF menuduh Iran memasok sejumlah senjata dalam invasi tersebut.
Federasi Ukraina menilai Iran telah melanggar pasal 3 dan 4 Undang-Undang FIFA tentang hak asasi manusia dan memerangi diskriminasi. Ukraina secara eksplisit meminta FIFA untuk mengeluarkan Iran dari Piala Dunia 2022. Namun, Ukraina tidak menyebutkan penggantinya oleh timnas lain.
“Dengan mempertimbangkan informasi di media tentang pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis di Iran yang dapat melanggar prinsip dan norma piagam FIFA. Dengan mempertimbangkan resolusi Dewan Keamanan PBB 22.31 tentang pengenaan sanksi terhadap Iran, dan dugaan keterlibatan Iran dalam agresi militer Federasi Rusia terhadap Ukraina,” bunyi pernyataan Komite Eksekutif Federasi Ukraina, dikutip dari Goal International.
Selain itu, Ukraina juga menganggap Iran telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis. Kantor berita HAM Iran (HRANA) mewartakan bahwa 284 orang tewas oleh pasukan keamanan dalam protes besar-besaran atas kematian Mahsa Amini pada 16 September lalu di tahanan polisi. UAF yakin jika tindakan represif negara tersebut melanggar prinsip dan norma FIFA.
Di sisi lain, UAF bukan pihak pertama yang mendesak FIFA untuk mencoret Timnas Iran dari Piala Dunia 2022. Sebelumnya, sekelompok tokoh sepak bola dan olahraga Iran telah mengirim surat kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk menghukum serta mendepak Timnas Iran dari Piala Dunia 2022.
Mereka menilai tindakan yang dilakukan Pemerintah Iran untuk melarang perempuan ke stadion telah bertentangan dengan aturan FIFA.
Desakan untuk mencoret Iran dari Piala Dunia juga datang dari CEO Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin dan kelompok HAM, Open Stadiums. Keduanya menduga Iran telah memasok pesawat terbang tanpa awak (UAV) guna mendukung rencana invasi Rusia.
“Ketika para pemimpin Iran bersenang-senang dengan menonton timnas mereka bermain di Piala Dunia, Ukraina akan dibunuh oleh UAV dan rudal milik Iran. Hampir 250 UAV telah menyerang kota-kota damai di Ukraina beberapa waktu terakhir,” tulis Palkin di akun media sosial Shakhtar Donetsk.
“Saya mendorong semua orang untuk bergabung dengan kami dan menekan FIFA. Sudah cukup bagi kami untuk mengulang kesalahan yang sama, seperti menggelar Piala Dunia 2018 di Rusia yang nyatanya adalah teroris.”
“Tempat yang kosong nantinya harus diambil oleh Ukraina. Hal ini membuktikan bahwa kami layak bermain di sana. Timnas Ukraina pasti bermain dengan hati tanpa membawa misi apa pun,” tutup Palkin.
Hingga saat ini, FIFA belum memberikan respons apa pun terhadap sejumlah desakan tersebut. Pihak lain pun belum ada yang tahu keputusan apa yang akan dipertimbangkan oleh FIFA.
Pada Piala Dunia 2022, Timnas Iran berada di Grup B bersama Inggris, Wales, dan Amerika Serikat. Rencananya, armada Carlos Queiroz akan melakoni laga pertama dengan melawan Timnas Inggris pada Senin (21/11) mendatang.