Indikator merilis survei nasional terkait kinerja presiden, elektabilitas bakal calon presiden, dan partai jelang 2024. Dalam survei ini turut disorot elektabilitas calon wakil presiden.
Hasilnya, dalam simulasi 18 nama terbuka, Ridwan Kamil menempati urutan teratas dengan 21,6 persen. Kemudian ada Sandiaga Uno di urutan kedua dengan 13 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono di urutan ketiga dengan 12,4 persen.
Erik Thohir berada di urutan keempat dengan 8,8 persen, Khofifah Indar Parawansa di urutan kelima dengan 6,6 persen dan Andika Perkasa di urutan keenam dengan 4,4 persen.
“Secara umum dukungan terhadap calon wapres tidak banyak berubah,” kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, Rabu (4/1).
Indikator kemudian melakukan simulasi cawapres dengan 9 nama. Hasilnya, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan AHY masih menempati urutan tiga teratas.
“Ridwan Kamil paling besar, 24,1 persen. Kemudian Sandiaga Uno 14,8 persen, AHY 13,6 persen, Erick Thohir 10,3 persen dan Khofifah 7,6 persen. Nama lain sekitar 5 persen atau lebih rendah,” ucap Burhanuddin.
Lebih jauh, Indikator melakukan simulasi cawapres dengan 7 nama. Namun kali ini tidak ada nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno. Hasilnya, AHY berada di urutan pertama kemudian di urutan kedua ada Erick Thohir.
“AHY paling besar, 23,2 persen. Kemudian Erick Thohir 19,6 persen, Khofifah 10,6 persen, Andika Perkasa 7,7 persen dan Puan 6,3 persen. Nama lain kurang dari 5 persen,” kata Burhanuddin.
Survei Indikator ini dilakukan pada 1-6 Desember 2022. Responden survei WNI yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sedangkan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.