Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan, mengapresiasi upaya Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham ) untuk mensosialisasikan kekayaan intelektual (KI).
Dua upaya sosialisasi yang disebut Arteria adalah kegiatan Intellectual Property Tourism (IP Tourism) dan Klinik Kekayaan Intelektual Bergerak atau Mobile Intellectual Property Clinic (MIC). Ia pun mengimbau Kemenkumham memperbanyak dua kegiatan tersebut
“Saya kira perlu dilaksanakan lebih banyak lagi kegiatan seperti IP Tourism dan MIC sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang memahami KI,” ujar legislator dari dapil Jatim VI ini dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI Bersama Menkumham Yasonna H Laoly, di Gedung Nusantara II, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).
Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) telah menggelar kegiatan IP Tourism di Bali pada 14 Juni 2022. Provinsi Bali menjadi proyek awal program IP Tourism dengan tujuan menjadikan KI sebagai bagian dari wisata yang dapat meningkatkan daya tarik wisatawan dan perekonomian daerah.
Mengutip dari laman website DJKI, Plt Dirjen KI Razilu mengatakan, pariwisata berhubungan erat dengan KI.
“Dengan memasukkan KI dalam pengembangan produk pariwisata, tentunya hal ini memungkinkan sebagai diferensiasi atau pembeda produk dan jasa dalam pasar untuk tujuan branding destinasi wisata, perencanaan kebijakan pariwisata, dan implementasinya,” kata Razilu saat pembukaan gelaran IP Tourism di Bali pada 14 Juni 2022 lalu.
Sementara itu, selama 2022, DJKI berhasil menggelar MIC sebanyak 37 kali di 33 provinsi di Indonesia. Selama acara berlangsung, lebih dari 9 ribu masyarakat telah mendapatkan konsultasi dan bantuan pendaftaran KI secara langsung dari para ahlinya.
MIC merupakan wujud negara hadir memberi kesempatan kepada masyarakat untuk lebih memahami tentang KI melalui sosialisasi langsung ke daerah-daerah di Indonesia.
Dengan adanya MIC ini juga berdampak pada meningkatnya jumlah permohonan KI sebesar 25 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2023, DJKI juga akan melanjutkan kedua program ini. Diharapkan, lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan manfaat dengan memahami soal KI.