Meski suara terbanyak belum tentu menjadi ketua umum, tetapi Ketua Panitia Pemilihan Muktamar Muhammadiyah Dahlan Rais menilai Haedar memiliki potensi yang besar.
Dahlan mengatakan, hasil yang diraih Haedar adalah representasi muktamirin. Sesuai sistem demokrasi, maka angka yang muncul dari pemilihan harus dihormati.
“Angka itu, kan, representasi muktamirin, jadi angka itu bermakna. Jadi itu aspirasi dari muktamirin, harus kita hormati,” kata Dahlan Rais, Minggu (20/11).
Dahlan Rais menjelaskan 13 nama terpilih akan ditetapkan segera. Setelah itu, 13 formatur terpilih akan melakukan sidang dan bermusyawarah untuk menunjuk ketua umum.
“Untuk ketua umum (setelah ditentukan dari musyawarah 13 terpilih) diminta pengesahan dari muktamar. Jadi ada formatur misal Pak Haedar lagi (ketumnya), itu diumumkan sekaligus diminta pengesahan,” katanya.
Pengesahan dari peserta muktamar ini hanya untuk ketua umum. Sementara untuk sekretaris umum, ditunjuk oleh ketua umum langsung.
Dahlan Rais juga termasuk salah satu dari 13 orang yang terpilih. Dia pun mengaku akan meminta tugas yang ringan-ringan saja dalam memimpin organisasi ini ke depan.
“Kalau saya, sih, mau bagian yang ringan, ya. Yang berat, kan, yang muda saja nanti gitu,” katanya.
Pada sidang berikutnya, meski dirinya juga turut terpilih tetapi Dahlan Rais juga tetap akan memimpin sidang. Hal itu menurutnya sesuai dengan aturan yang ada.
“Ketua panlih tiap pemilihan apakah dia masuk formatur atau tidak, ketuanya adalah ketua panlih yang mimpin sidang,” ujarnya
Daftar 13 nama formatur Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2022-2027:
Haedar Nashir 2.203 suara
Abdul Mu'ti 2.159 suara
Anwar Abbas 1.820 suara
Busyro Muqoddas 1.778 suara
Hilman Latief 1.675 suara
Muhadjir Effendy 1.598 suara
Syamsul Anwar 1.494 suara
Agung Danarto 1.489 suara
Saad Ibrahim 1.333 suara
Syafiq A Mughni 1.152 suara
Dadang Kahmad 1.119 suara
Ahmad Dahlan Rais 1.080 suara
Irwan Akib 1.001 suara
