Hal tersebut diketahui melalui unggahan seorang jurnalis, Joe Pompliano. Melalui media sosialnya, ia membagikan foto Al Rihla yang sedang diisi daya.
“Fakta Menarik: Piala Dunia memperkenalkan bola baru tahun ini dengan sensor yang mengumpulkan data pemosisian spasial secara real-time untuk membuat tinjauan offside lebih akurat. Tetapi [bola] perlu diisi daya sebelum setiap pertandingan,” tulis Pompliano di Twitter.
Di dalam Al Rihla terdapat sensor inertial measurement (IMU). Sensor tersebut diposisikan di tengah bola, mengirimkan data bola ke ruang teknis 500 kali per detik.
Teknologi tersebut memungkinkan untuk mendeteksi titik yang tepat saat bola ditendang. Sensor tersebut jelas membantu untuk meninjau keputusan offside.
Selain sensor yang ada di dalam bola, FIFA juga memperkenalkan teknologi baru di Piala Dunia 2022, yakni semi-automated offside technology.
Teknologi tersebut menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan sampai 29 titik data dari tiap pemain, 50 frame per detik, menghitung posisi pasti pemain di lapangan.
29 titik data yang dikumpulkan mencakup semua anggota badan yang relevan untuk mengeluarkan keputusan offside. Dua teknologi tersebut diharapkan bisa membantu wasit untuk mengambil keputusan yang akurat.