Dubes RI untuk Italia, Muhammad Prakosa, dimakamkan di pemakaman keluarga di Gersik, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Selasa (24/1).
Bendera Merah Putih mengiringi Prakosa ke peristirahatan terakhir.
Sejumlah tokoh turut hadir di pemakaman Prakosa termasuk Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto menjelaskan, PDIP memberikan penghormatan terbaik bagi Prakosa.
“Saya ditugaskan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk menghadiri seluruh prosesi pemakaman bapak M Prakosa,” kata Hasto.
“Partai memberikan penghormatan terbaik atas wafatnya beliau dengan protokol partai dan seluruh jajaran PDI Perjuangan,” katanya.
Hasto mengatakan, Prakosa merupakan sahabat Megawati. Sosoknya begitu sederhana. Dia pendengar yang baik dan pemikir yang hebat.
“Beliau adalah sahabat Ibu Mega, tidak hanya menjadi menteri dalam Kabinet Gotong Royong tetapi juga dipercaya 2 periode sebagai Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan,” katanya.
Megawati pun merasa begitu kehilangan atas kepergian Prakosa. “Sosok yang menjadi keteladanan dalam kejujuran, dalam kesederhanaan,” kata Hasto.
“Sosok yang istilahnya Bu Mega tidak hanya berbicara dalam alam pikir tapi dalan alam rasa sehingga di dalam rapat beliau pendengar yang sangat baik tetapi ketika menyampaikan pendapatnya itu sangat bernas,” tegasnya.
Seluruh kader PDI Perjuangan, menurut Hasto menjadikan Prakosa sebagai tauladan.
“Kami sungguh kehilangan sosok bersahaja dan untuk itulah partai mengambil suri ketauladanan dari seluruh perjuangan Bapak M Prakosa” katanya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Prakosa merupakan salah satu putra terbaik bangsa. Dia memberikan pengabdian dan jasa yang demikian cemerlang. Pemkab dan warga Bantul merasa kehilangan.
“Pemkab Bantul dan seluruh pelayat yang hadir maupun masyarakat Bantul kami mengucapkan turut berduka yang sedalam-dalamnya,” kata Halim.
Sedangkan Dirjen Amerika dan Eropa Kemenlu, Umar Hadi, mengatakan Prakosa merupakan sosok pemimpin panutan.
“Mewakili pemerintah dan keluarga besar Kemenlu, saya menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kita semua sangat merasa kehilangan almarhum sebagai panutan, pimpinan, dan sahabat,” kata Umar.
Prakosa merupakan sosok yang berintegritas tetapi tetap membumi dan sangat bersahaja.
“Pemimpin yang patut kita teladani, sosok yang rendah hati dan bijaksana,” pungkasnya.