Kereta Light Rail Transit atau LRT Jabodebek ditargetkan akan segera beroperasi Juli 2023 mendatang. Saat ini, progres pembangunan LRT Jabodebek telah mencapai 88,4 persen.
Manajer Humas KAI Jabodebek, Kuswadoyo, mengatakan mengatakan bahwa persiapan yang tengah menjadi fokus adalah pembangunan DEPO, SDM, dan kesiapan sistem.
“88,4 persen yang sudah selesai. Artinya, 88,4 persen ini seperti yang sudah kita ketahui ada beberapa yang belum selesai. Seperti di Depo itu beberapa belum selesai. Demikian juga dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terkait dengan sistem dan sebagainya jadi tinggal yang minor harus kita lengkapi menjelang operasi,” kata Kuswadoyo saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Selasa (17/1).
Kuswadoyo menyebut bahwa PT KAI telah menyiapkan 31 kereta yang akan beroperasi Juli 2023. Dari total yang disiapkan, kereta yang sudah dalam tahap proses uji coba sudah 28 kereta.
Di sisi lain, Kuswadoyo belum memastikan kapan tiga kereta lainnya tersedia di Depo Jabodebek. Nantinya ada 20 LRT yang akan beroperasi setiap harinya. Dan 10 kereta disiapkan sebagai cadangan.
“Jadi, 20 yang kita siapkan untuk operasional daily. Yang sepuluh itu akan kita jadikan cadangan dan yang satu akan masuk perawatan rutin harian. Karena kereta itu ada perawatan daily, mingguan, dan bulanan seperti itu,” tutur Kuswadoyo.
Secara proyeksi, LRT Jabodebek ini akan mulai beroperasi mulai pukul 05.00 WIB-23.30 WIB setiap harinya. Kuswadoyo menyebut besaran tarif dasar LRT yang diajukan ke Kementerian Perhubungan berkisar Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu.
Untuk headway atau waktu tunggunya, dari Stasiun Dukuh Atas menuju Cawang berkisar 4 menit. Sedangkan headway dari Cibubur menuju Cawang berkisar 8 menit.