Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) lagi-lagi mengidentifikasi sebuah objek misterius sedang melayang di wilayah udaranya.
Kali ini, objek tak dikenal tersebut telah ditembak jatuh di dekat perbatasan AS dengan Kanada di Danau Huron, Midwest, pada Sabtu (11/2).
Dalam keterangannya yang dirilis pada Minggu (12/2), juru bicara Pentagon Brigjen Patrick Ryder mengatakan bahwa objek misterius ini terbang pada ketinggian 6.100 meter dari permukaan.
Pihaknya menambahkan, ini adalah insiden terbaru sejak balon ‘pengintai’ milik China tampak melintasi fasilitas militer sensitif di Negara Bagian Montana pade akhir Januari lalu.
“Meskipun bukan merupakan ancaman militer, objek tersebut berpotensi mengganggu lalu lintas udara domestik,” ujar Ryder.
“Pesawat tersebut ditembak jatuh pada pukul 14:42 waktu setempat di atas Danau Huron di perbatasan AS-Kanada,” imbuhnya.
Itu adalah objek misterius keempat yang ditembak jatuh oleh jet tempur Pentagon di atas permukaan udara Amerika Utara dalam waktu kurang dari seminggu.
Al Jazeera melansir, objek misterius tersebut tampak berbentuk segi delapan (octagonal), dengan tali-tali yang menggantung — namun tidak ada muatan yang terlihat.
Objek ini berukuran jauh lebih kecil dan terbang di ketinggian yang lebih rendah dibandingkan balon udara ‘pengintai’ yang dimiliki China sebelumnya.
“Benda itu terdeteksi di atas Montana dekat lokasi militer yang sensitif, yang mendorong penutupan wilayah udara AS,” kata pihak Pentagon.
Mengutip pernyataan dari otoritas AS, Associated Press melaporkan bahwa objek misterius ini pertama kali terdeteksi di atas Negara Bagian Montana pada Sabtu (11/2) malam, tetapi tidak langsung ditindaklanjuti lantaran dianggap sebagai anomali.
Kemudian, radar Pentagon kembali mengidentifikasi keberadaan objek itu sehari setelahnya saat sedang melayang di atas Upper Peninsula di Michigan dan bergerak di sekitar Danau Huron.
Terkait insiden terbaru ini, Jenderal Angkatan Udara AS dan Kepala Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) Glen Van Herck pun buka suara.
Van Herck mengaku, pihaknya belum dapat mengidentifikasi secara spesifik apa sebenarnya objek misterius tersebut, bagaimana mereka tetap berada di ketinggian, atau dari mana dia berasal.
Namun, Van Herck yakin bahwa objek itu tidak serupa wujudnya dengan ‘balon pengintai’ yang sempat menggemparkan hubungan AS dan China sebelumnya. “Kami menyebutnya objek, bukan balon, karena suatu alasan,” kata Van Herck.
Van Herck pun tidak menutup kemungkinan bahwa objek ini berasal dari luar angkasa atau ada faktor ekstraterestrial lainnya, seperti alien atau UFO.
“Saya akan membiarkan komunitas intelijen dan komunitas kontra intelijen untuk mencari tahu,” jelas Van Herck.
Lebih lanjut, sehubungan dengan insiden tersebut pihak berwenang AS dan Kanada telah membatasi jalur udara di beberapa wilayah udara sekitar Danau Huron.
Seiring dengan penutupan akses itu, Pentagon pun mengerahkan beberapa jet tempur untuk berupaya mencegat dan mengidentifikasi objek misterius ini.
Secara terpisah, otoritas Kanada sedang berupaya menemukan puing-puing objek misterius yang ditembak jatuh pada 11 Februari akhir pekan lalu di atas Yukon — sebuah wilayah yang jarang ditempati penduduk dan berada di ujung barat laut Kanada.
“Tim-tim pemulihan sedang berada di lapangan, berusaha menemukan dan menganalisa objek tersebut,” kata Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, kepada para wartawan, pada Minggu (12/2).
Trudeau menilai, keberadaan objek misterius di wilayah udaranya telah memberikan risiko bahaya bagi para pesawat sipil yang melintas.
“Keamanan warga adalah prioritas utama kami dan itulah mengapa saya membuat keputusan untuk menembak jatuh benda tak dikenal tersebut,” imbuhnya.