Pada dasarnya, Al Basir berasal dari kata bashara yang artinya pengetahuan terhadap sesuatu. kemudian berkembang dengan arti melihat.
Menurut Syafi'ie el-Bantanie dalam buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna (2009:54), Allah Al-Bashir, artinya Allah Maha Melihat segala sesuatu di alam ini, baik yang tampak maupun tersembunyi, lahir maupun batinnya, besar maupun kecilnya, dan keseluruhan maupun detailnya. Dengan begitu, apa yang tersembunyi di dasar laut pun dapat dijangkau oleh penglihatan-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari penglihatan Allah.
Allah adalah Al-Basir yang melihat orang-orang Islam beriman dengan kemuliaan dan rahmat-Nya, memberi mereka anugerah berupa nikmat, menambah untuk mereka kenikmatan berjumpa melihat Allah sebagai bentuk kemurahan-Nya. Dia tidak melihat kepada orang-orang kafir sebagai hukuman bagi mereka, maka mereka kekal di dalam siksa dan dihalangi dari melihat-Nya.
Baca Juga : Alasan Mengapa Allah Itu Al-Basir dan Bukti-buktinya dalam Ajaran Islam
Allah SWT berfirman,
وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya, “Dan tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yunus: 61)
Meneladani nama dan sifat Allah Al-Basir berarti kita harus menggunakan mata kita hanya untuk melihat hal-hal yang baik. Contoh meneladani Al Basir dalam kehidupan sehari-hari di antaranya:
Menggunakan mata untuk membaca buku, mengaji Al-Quran.
Mengamati alam semesta untuk mengerti kebesaran Allah SWT.
Berbuat sungguh-sungguh dalam melakukan kebaikan karena dilihat Allah SWT.
Jika melihat kemungkaran, berusaha untuk mencegahnya.
Sifat Al-Basir dapat menyadarkan bahwa kita selalu diawasi Allah SWT. Maka dari itu, jauhi perbuatan yang dilarang oleh-Nya. Selain itu, dalam berbuat kebaikan tidak perlu diperlihatkan orang lain. Sebab, Allah yang paling kebaikan apa yang dilakukan hamba-Nya.(MZM)