Bakal calon presiden Partai NasDem , Anies Rasyid Baswedan, berbicara keberagaman di Jakarta selama masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jakarta dulu. Hal ini tertuang dari bangunan fisik sejumlah peribadatan.
Pernyataan itu disampaikan Anies saat dialog dengan tokoh lintas Agama di Kota Medan.
“Di glodok ada Chinatown. Gapura penanda kawasan China. Sesudah merdeka tidak ada yang diberikan izin, ketika teman-teman menyampaikan aspirasi itu adalah hak setiap orang. Negara tidak boleh mengatur perasaan orang,” kata Anies di Kantor DPW NasDem Sumut, Jumat (4/11) malam.
Lalu Anies berbicara soal kuil Hindu Tamil, ia mengurai, masyarakat Hindu Jakarta menceritakan sangat bersyukur diberi tempat kremasi.
Sebab, selama ini mereka tak punya tempat kremasi, harus dibawa ke Bali. Lalu Pemprov DKI menyiapkan tempat kremasi di Jakarta sesuai aspirasi.
“Sekarang proses penuntasan bagi semua pemeluk agama. Negara seharusnya begitu. Sama dengan pemberian izin untuk tempat ibadah. Banyak sekali tempat ibadah di Jakarta yamg amat panjang. Supaya lebih sahih. Prinsipnya adalah kita semua dengan umat beragama kita akan tanggungjawab pada Tuhan Yang Maha Esa,” tegas Anies.
Hadir tokoh agama Kristen, Hindu, Buddha, dan Islam dalam forum itu. Tampak pula Waketum NasDem, Ahmad Ali, serta Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST.